Berita Klaten Terbaru
Pesan Terakhir Pemuda Klaten yang Tewas Jatuh ke Jurang, saat Ngevlog Merekam Sunrise di Merapi
Sebelum tewas jatuh ke jurang, ada pesan-pesan terakhir antara keluarga dengan korban Yusuf Aji Pamungkas.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sebelum tewas jatuh ke jurang, ada pesan-pesan terakhir antara keluarga dengan korban Yusuf Aji Pamungkas.
Pemuda 22 tahun asal Dukuh Pungkruk, Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten terjatuh ke jurang sedalam 80 meter di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
Saat itu dia datang bersama tujuh orang temannya.
Namun, dia memutuskan berpisah dari rombongan karena ingin merekam matahari terbit (sunrise).
Saat merekam momen sunrise dia berjalan mundur dan tak tahu kalau di belakangnya jurang.

Baca juga: Kakek Driver Ojol yang Dibegal Nasibnya Berubah 360 Derajat, Tak Ada 24 Jam Dapat Bantuan Motor Baru
Baca juga: Ngevlog Berujung Maut, Remaja Tewas Jatuh ke Jurang Kali Woro Klaten: Dia Mau Berburu Sunrise
Menurut tetangga korban, Eko Riyadi, pada Senin (7/6/2021) malam dia berpamitan untuk mengunjungi kakaknya yang tinggal di Wonosari, Gunungkidul, DIY.
"Semalam pamit ke orang tuanya begitu (pergi ke rumah kakaknya)," terangnya di rumah duka, Selasa (8/6/2021).
Eko menyebut bahwa tidak tahu kalau Yusuf akan pergi ke Gunung Merapi.
"Tidak pamitan akan pergi ke sana, padahal kakaknya juga sudah berpesan kepada korban untuk langsung pulang ke rumah setelah sampai di Wonosari," ujarnya.
Bahkan, kakak kandung korban pun tidak kenal dengan tujuh orang temannya yang saat itu ada di lokasi kejadian.
"Sepertinya mereka enggak saling kenal satu sama lain," katanya.
Korban selama ini bekerja sebagai penyuplai es batu.
"Pekerjaannya korban selama ini membantu sang kakak untuk suplay es batu," kata dia.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, nasib pilu menimpa pemuda Kabupaten Klaten bernama Yusuf Adi Pamungkas (22) karena terjatuh ke jurang hingga tewas.
Warga Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo terpeleset ke jurang saat ngevlog di atas bukit di kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).
Tepatnya di obyek wisata Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang.
Kapolsek Kemalang, AKP Suharto mengatakan, kronologi kejadiannya ialah saat dia sedang merekam video atau ngevlog dan posisi berjalan mundur.
Peristiwa itu pada Selasa (8/6/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.
Baca juga: Peserta Piala Wali Kota Solo Terancam Mreteli Satu per Satu, Gibran : Kita Pastikan Lagi
Baca juga: Dicari Polisi : Begal yang Tega Rampas Motor dan Hajar Kakek Ojol hingga Terluka di Baki Sukoharjo
"Tapi korban tidak tahu kalau di belakangnya ada jurang," katanya kepada TribunSolo.com.
Saat korban terpeleset ke jurang, temannya yang bernama Guntur sudah berusaha untuk menolong korban.
"Temannya sudah berusaha menolongnya namun tidak bisa dan akhirnya jatuh ke Kali Woro dengan kedalaman 80 meter," jelasnya.
Saat jajarannya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), kondisi Yusuf sudah meninggal dunia dengan luka parah di sekujur tubuh.
Pasalnya badannya jatuh ke jurang yang sangat dalam dengan di bawahnya banyak patu-batu besar.
"Dia tewas akibat luka benturan di kepala yang terkena batu," jelas dia.
"Sementara tulang di bagian bahu, tangan, dan paha patah," tuturnya.
Suharto menyebut tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
"Tidak ada tanda kekerasan maupu penganiayaan. Jasad korban akan kami serahkan ke keluarganya," kata dia.
Adapun kedatangan Yusuf Aji Pamungkas (23), saat itu dia datang bersama tujuh orang temannya.
Namun, dia memutuskan berpisah dari rombongan karena ingin merekam matahari terbit (sunrise).
Saat merekam momen sunrise dia berjalan mundur dan tak tahu kalau di belakangnya adalah jurang.
Baca juga: Ada Piala Wali Kota Solo, Uji Coba Persis vs PSIS Terancam Pupus, Coach Eko Tak Ambil Pusing
Baca juga: Buntut Kasus Corona Klaten Naik, Kapasitas Objek Wisata Diizinkan 30 Persen: Buka Sampai Jam 3 Sore
Menurut tetangga korban, Eko Riyadi, pada Senin (7/6/2021) malam dia berpamitan untuk mengunjungi kakaknya yang tinggal di Wonosari, Gunungkidul, DIY.
"Semalam pamit ke orang tuanya begitu (pergi ke rumah kakaknya)," terangnya.
Eko menyebut bahwa tidak tahu kalau Yusuf akan pergi ke Gunung Merapi.
"Tidak pamitan akan pergi ke sana. Padahal kakaknya juga sudah berpesan kepada korban untuk langsung pulang ke rumah setelah sampai di Wonosari," ujarnya.
Bahkan, kakak kandung korban pun tidak kenal dengan tujuh orang temannya yang saat itu ada di lokasi kejadian.
"Sepertinya mereka enggak saling kenal satu sama lain," katanya.
Korban selama ini bekerja sebagai penyuplai es batu.
"Pekerjaannya korban selama ini membantu kakak untuk suplay es batu," kata dia.
Memburu Matahari Terbit
Yusuf Adi Pamungkas (22) jatuh ke jurang di Kali Woro, tepatnya di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Desa Balerante, Kemalang, Klaten pada Selasa (8/6/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.
Kaur Perencanaan Desa Balerante, Jainu menjelaskan, insiden tersebut bermula saat dia bersama temannya yang berjumlah delapan orang ingin memburu matahari terbit.
"Mereka tiba di TNGM pukul 06.00 WIB karena mau memotret sunrise," ungkapnya saat ditemui TribunSolo.com di lokasi, Selasa (8/6/2021).
Kemudian korban berpencar dari rombongan teman-temannya.
"Korban ini tadi sempat ngevlog, katanya mau bikin video," paparnya.
Namun saat merekam video, korban berjalan mundur dan tidak menyadari bahwa di belakangnya adalah jurang.
"Akhirnya dia terjatuh ke jurang sedalam 80 meter," terangnya.
Mengetahui kejadian itu, Jainu langsung melaporkan ke Polsek Kemalang.
"Saya lapor ke polisi sekitar pukul 08.15 WIB dan langsung menerjunkan tim untuk mengevakuasinya," katanya.
Proses evakuasi korban melalui jalur tambang pasir.
"Karena kalau mau turun ke bawah medannya tidak memungkinkan," jelasnya.
Saat dievakuasi, kondisi korban sudah mengalami luka parah.
"Luka Kepala, tulang kaki dan tangannya patah," katanya. (*)