Berita Sragen Terbaru
Tahan Dulu Dua Minggu! Pesta Nikahan di Sragen Dilarang, Imbas Varian Baru Corona Asal Kudus
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengaku sengaja memperketat sejumlah aturan demi masyarakat.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Walau sudah merasakan ada gejala, S tidak kunjung memeriksakan diri.
"Dia mungkin tidak tahu kalau sudah tertular virus corona. Itu pun sempat jadi imam saat salat ied lebaran kemarin," ungkapnya.
Menurutnya, setelah kondisi S mulai parah, dia langsung memeriksakan diri ke bidan setempat.
"Ternyata benar dia sudah terpapar Covid-19. Untuk itu klaster ini termasuk klaster pascalebaran karena ketahuannya usai lebaran," katanya.
Adapun mereka yang tertular sampai 46 warga, sehingga satu wilayah RT di Desa Tijayan terpaksa dilakukan karantina wilayah (lockdown).
Baca juga: Antisipasi Gelombang Pasien Covid-19 Asal Kudus, RS Darurat Benteng Vastenburg Solo Disiapkan
Baca juga: Lagi, 88 Pasien Covid-19 Asal Kudus Tiba di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kini Tembus 304 Orang
"RT ini sudah dua kali lockdown karena terus ditemukan penularan Covid-19," kata dia.
Dijelaskan Budi, lockdown pertama dilakukan pada 28 Mei 2021.
"Kemarin pada Selasa (1/6/62021) sudah dibuka lagi, tapi sejak Selasa (8/6/2021) kemarin lockdown lagi," terangnya.
Diakuinya ia tidak bisa memastikan berapa lama lockdown di RT tersebut akan diberlakukan.
"Tidak tahu lockdown-nya sampai kapan, tergantung dengan keseriusan pemerintah desa setempat dalam menangani kasus itu," ujarnya.
Lebih lanjut menyampaikan, imbas klaster pascalebaran ini, pihaknya akan melakukan pelacakan kontak kepada 88 orang.
"Sebanyak 58 orang akan menjalani tes swab berbasis reaksi berantai polimerase (polymerase chain reaction)," kata dia.
Sedangkan 30 orang lainnya akan menjalani rapid test antigen.
"Untuk lokasi tes swab PCR akan dilaksanakan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Yang rapid test antigen di puskesmas," katanya.
2. Kabupaten Wonogiri