Berita Klaten Terbaru
Tanaman Dihargai Rp 5 Ribu & Tanah Rp 200 Ribu,Warga Klaten Aksi di BPN : Tolong Hargai Rakyat Kecil
Sejumlah warga yang terdampak proyek tol Jogja-Solo menggelar aksi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Selasa (15/6/2021).
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Sejumlah warga yang terdampak proyek tol Jogja-Solo menggelar aksi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Selasa (15/6/2021).
Mereka datang ke BPN sambil membawa papan tulisan yang berisi tuntutan ganti rugi dan juga tanaman seperti pohon sengon dan pisang.
Salah seorang warga terdampak asal Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo, Nugroho mengatakan kedatangannya ke BPN untuk meminta kejelasan nilai ganti rugi tanaman.
"Kami ke sini untuk meminta kejelasan soal ganti rugi tanaman," ujarnya di sela-sela demo, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Ada Sejumlah Kades Datangi BPN Klaten, Cari Tahu Besaran Nilai Ganti Rugi Proyek Tol Solo-Jogja
Baca juga: Nilai Ganti Rugi Proyek Tol Solo-Yogyakarta Buram, Sejumlah Kades di Klaten Datangi Kantor BPN
Ia mengaku bahwa tanamannya hanya dihargai Rp 5.000.
"Padahal untuk harga tanaman sengon per batangnya bisa mencapai Rp 75-100 ribu."
"Ini kenapa kok katanya cuma dihargai Rp 5.000," terangnya.
Pihaknya tidak menolak pembangunan tol Jogja-Solo namun meminta pemerintah untuk lebih memperhatikan masyarakat yang terdampak.
"Saya kan rakyat kecil, tanah dan lahan juga milik saya, tolong hargai nasib rakyat," katanya.
Selain itu, dia juga mempertanyakan harga tanah miliknya yang ditaksir Rp 200-300 ribu per meternya.
"Uang segitu tidak cukup untuk beli tanah lagi," katanya.
Kades Datangi BPN
Sebelumnya, sejumlah kepala desa mendatangi Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten guna mencari tahu nilai uang ganti rugi tanah tol Jogja-Solo.
Hal ini terungkap dari Kepala BPN Klaten, Agung Taufik Hidayat.