Berita Klaten Terbaru
Tanaman Dihargai Rp 5 Ribu & Tanah Rp 200 Ribu,Warga Klaten Aksi di BPN : Tolong Hargai Rakyat Kecil
Sejumlah warga yang terdampak proyek tol Jogja-Solo menggelar aksi di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Selasa (15/6/2021).
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Kedatangan mereka kemarin ingin kejelasan soal nilai penggantian tanah secara global dan meminta harga tanaman pun dihitung sendiri (satuan)," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (5/6/2021).
Agung menyatakan akan menyampaikan usulan tersebut kepada tim appraisal.
Baca juga: Bak Petir di Siang Bolong, Wanita Karangpandan Ini Kaget Rumahnya Terbakar saat Rewang ke Tetangga
Baca juga: Warga Meninggal karena Covid-19, Pasar Ikan di Bayat Klaten Ditutup, Asal-usul Penularan Masih Buram
"Nanti tim appraisal juga akan diundang untuk memberi penjelasan ke masyarakat yang terdampak tol Jogja-Solo," katanya.
Di antaranya menurut dia, Desa Joho, Desa Karangduren dan Desa Demakijo belum memperoleh jadwal terkait dengan musyawarah tol.
"Saat ini belum, sebab kami bekerja sesuai urutan jadwal," terangnya.
Hal itu dilakukan agar program pembangunan tol Jogja-Solo berjalan lancar.
Pihaknya menargetkan tahun ini kegiatan musyawarah bisa terlaksana semua.
"Termasuk di tiga desa itu tadi," imbuhnya.
Bergelimang Uang
Wilayah Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah yang terdampak pembangunan proyek jalan tol Jogja-Solo.
Sejauh ini dua kecamatan sudah menerima uang ganti rugi terkait dengan proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
"Dua kecamatan itu adalah Polanharjo dan Delanggu," ujar Kasi Pengadaan Tanah BPN Klaten, Sulistiyono, Selasa (1/6/2021).
Dijelaskannya, ada 496 bidang tanah yang sudah menerima pembayaran uang ganti rugi.
Dia merincikan, bidang-bidang tanah yang terdampak itu tersebar di tujuh desa.
Baca juga: Gemasnya Kepala DKK, Muncul Klaster Baru di Manahan Pasca Acara Reuni Lansia dari Luar Kota Solo
Baca juga: Nasib Sertifikat Tanah Masih Abu-abu Usai 5 Ruangan BPN Klaten Terbakar,Arsip Tol Solo-Jogja Gimana?
"Tujuh desa itu antara lain Keprabon, Sidoharjo, Mendak, Polan, Sidomulyo, Kauman, dan Kapungan," ucapnya.