Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Mau Belanja Pengunjung Kecele, Swalayan di Karanganyar Ditutup, Gegara Ada yang Terpapar Covid-19

Pengunjung kecele setelah Satgas Covid-19 menutup salah satu toserba atau swalayan di Jalan Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (18/6/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Fristin Intan
Satpol PP menutup swalayan karena Corona di Jalan Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (18/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pengunjung kecele setelah Satgas Covid-19 menutup salah satu toserba atau swalayan di Jalan Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jumat (18/6/2021).

Dari pantauan TribunSolo.com, banyak dari masyarakat yang datang ke swalayan mengunakan sepeda motor atau mobil.

Tak hanya itu, pengunjung saat datang ada sendirian, bersama keluarga hingga ada bersama pasangan untuk berbelanja pada hari ini.

Namun, untuk sementara terhitung dari Kamis (16/6/2021) manajemen toserba mendapat teguran karena dinilai lamban memberikan laporan.

Baca juga: Di Sragen, Lansia Berbondong-bondong Mau Disuntik Vaksin, di Tengah Ancaman Varian Baru Corona

Baca juga: Bisnis Gas Oplosan Milik Kuli Bangunan di Karanganyar Terbongkar: Pakai Gas Elpiji 3 Kg Bersubsidi

Adapun laporan itu terkait salah satu karyawan yang positif Covid-19 yang sudah isolasi mandiri dan menjalani swab sejak Minggu (13/6/2021).

Walaupun informasi bukanya toserba sudah di informasikan dan ditempel di pintu masuk toserba, masih banyak pengunjung yang kecele.

Di antaranya Andis (23) warga Karanganyar mengaku tidak tau adanya info penutupan.

"Kirain buka seperti biasa, bisanya jam 09.00 WIB udah buka," jelasnya.

Tak hanya itu, Yayuk (24) warga Karanganyar juga merasa kecele karena ingin membeli barang di toserba ini.

"Niatnya mau beli sembako, tapi tutup," ujarnya Jumat (18/6/2021).

Terkait pembukaan nanti, pihak manajemen dan Satgas Covid-19 Karanganyar diketahui sudah lalukan sterilisasi toserba dengan menyemprotkan disinfektan.

Ledakan Kasus di Karanganyar

Warga yang sudah terkonfirmasi Corona di Desa Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar terus berjatuhan.

Klaster positif Covid-19 di Paulan ternyata menjadi klaster terbesar kedua di Colomadu, setelah sebelumnya di Kelurahan Malangjiwan mencapai 120 orang. 

Sejak muncul 3 Juni lalu, kini sudah menembus angka mendekati 100 orang.

Tepatnya kini ada 87 orang yang positif Covid-19 yang masuk klaster Masjid Al Huda.

Terlebih jumlah signifikan muncul pada Jumat (10/6/2021) yang disebutkan ada 57 orang tertular dari klaster itu.

Baca juga: Jadi Menhan, Prabowo Ungkap Alasan Jarang Bicara di Media: Ini Masalah yang Sangat Sensitif

Baca juga: Jalur di Kebakkramat Tak Henti-hentinya Bikin Celaka, Terakhir Truk Tronton Tiba-tiba Terguling

Menurut Kepala Puskesmas Colomadu 1, Tri Sulistiyawati bahwa pihaknya tidak menduga bahwa Kelurahan Paulan akan menjadi klaster besar di Kecamatan Colomadu.

"Kami tidak mengira bahwa Paulan bisa menjadi klaster besar, karena angkanya kemarin selalu landai," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (14/6/2021).

Kemudian dari angka yang landai, pihak puskesmas masih berfokus pada kelurahan lainnya yang memiliki angka Covid-19 lebih tinggi.

"Termasuk soal vaksin, Desa Paulan menjadi prioritas terakhir, karena sebelumnya kami anggap aman," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut pihak Dinas Kesehatan beserta sejumlah jajaran melakukan penyemprotan di Kelurahan Paulan pada Minggu (13/6/2021) lalu.

"Sudah dilakukan sejak Sabtu hingga Minggu dan diutamakan kepada rumah yang isoman dan kontak erat," terangnya.

Dari Klaster Covid 19 tersebut ada satu diantaranya yang meninggal dunia.

"Meninggal hari Minggu kemarin dan langsung dimakamkan secara protokol kesehatan," ucapnya.

"Beliau adalah SN (66) yang juga memiliki komorbid diabetes dan hipertensi," jelasnya.

Puluhan Terkonfirmasi

Sebelumnya, sebanyak 58 kasus Covid-19 ditemukan di Desa Paulan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

57 diantaranya berasal dari klaster masjid setempat.

Kepala Desa Paulan, Joko Margono menyampaikan itu bermula dari seorang marbot dan takmir masjid kawasan Paulan terkonfirmasi positif Covid-19. Hasilnya diketahui, Jumat (10/6/2021).

“Pertama, yang terkonfirmasi marbot dan takmir masjidnya. Akhirnya kami tracing dan ternyata banyak juga yang positif. Tapi, orang tanpa gejala," kata dia kepada TribunSolo.com, Minggu (13/6/2021).

Joko mengungkapkan, para pasien tersebut sempat mengikuti pengajian yang diselenggarakan di masjid sebelum akhirnya terkonfirmasi positif Covid-19. 

"Sempat ada pengajian juga," ungkapnya.

Baca juga: Penyesalan Para Ibu Guru di Sragen, Selfie Ramai-ramai Tak Pakai Masker, 13 Guru Tertular Covid-19

Baca juga: Dua Warga Klaten Positif Covid-19 Usai dari Kudus, Tolak Dibawa ke Donohudan Kini Isoman di Rumah

Dengan temuan kasus tersebut, besaran angka Covid-19 di Desa Paulan bertambah. Mulai 2 Juni 2021 sampai 12 Juni 2021, tercatat sudah mencapai 86 kasus ditemukan. Itu termasuk klaster masjid di Paulan. 

Joko mengatakan, pihaknya langsung memberlakukan lockdown di zona merah atau daerah temuan kasus Covid-19. Itu dilakukan untuk meminimalisir potensi penularan Covid-19.

“Masjidnya sudah ditutup sementara, warga sudah dikarantina di rumah masing-masing, sementara kawasan kami tangguhkan," katanya.

Selain itu, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 kini harus menjalani isolasi mandiri di rumah mereka masing-masing. 

"Saat ini sudah menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved