Berita Wonogiri Terbaru
Beredar Kabar IGD Pasien Covid-19 RSUD Wonogiri Penuh, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Media Sosial (Medsos) Wonogiri ramai membahas kabar soal kondisi IGD pasien Covid-19 di RSUD dr Soediran Mangun Sumarso Wonogiri penuh.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Selain itu, tempat tidur bagi pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakit plat merah itu menipis.
Baca juga: Gejala Corona Jenis B16172 atau Delta Ternyata Berbeda dari Sebelumnya, Alami Pilek dan Sakit Kepala
Dari 90 tempat tidur isolasi covid-19, hingga Minggu siang 82 diantaranya sudah terisi.
"Saat ini kita siap-siap menambah bangsal lagi untuk pasien Covid-19. Ini untuk mengantisipasi apapun nanti yang bisa terjadi," paparnya.
"Kita sudah persiapkan skenarionya. Kita tenang saja, Insya Allah aman," imbuh Setyarini.
Kegiatan Ibadah di Sukoharjo Dibatasi
Kabupaten Sukoharjo memperketat kegiatan ibadah dan hajatan di wilayahnya.
Hal ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona di Kota Makmur.
Dalam surat edaran Bupati yang berlaku dari 15-28 Juni 2021 tersebut, tempat ibadah termasuk masjid hanya boleh digunakan untuk salat 5 waktu dan salat Sunnah.
Baca juga: Pemkab Wonogiri Imbau Ibadah di Rumah Saja, Dampak Zona Merah dan Kasus Corona Terus Naik
Baca juga: Ibadah Haji 2021 Dibatalkan, 753 Jemaah di Boyolali Batal Berangkat Meski Sudah Daftar 9 Tahun Lalu
"Pembatasan tidak hanya dari kegiatan namun jam nya juga, pukul 21.00 WIB, semua masjid harus tutup," kata Kepala Kemenag Sukoharjo, Ihsan Muhadi pada Sabtu (19/6/2021).
Ihsan menambahkan, pembatasan tidak hanya dilakukan di masjid saja, namun juga di tempat ibadah lainnya.
"Para penyuluh keagamaan lainnya juga mendapat instruksi serupa, guna pembatasan pelaksanaan ibadah," ungkapnya.
Selain ibadah, surat edaran Bupati Sukoharjo juga memerintahkan pelarangan hajatan dan hanya membolehkan ijab qobul.
Baca juga: Jalani Pernikahan Beda Keyakinan, Onad Beri Semangat untuk Sang Istri yang Melaksanakan Ibadah Puasa
"Nanti hanya boleh ijab qobul saja, dan itu maksimal 10 orang," terangnya.
Dia juga menjamin bahwa para penghulu akan taat prokes dan dalam keadaan sehat.
"Kami menjamin mereka dengan face Shield, sarung tangan, hingga handsanitizer, terlebih mereka akan pergi ke banyak tempat bila bertugas," ujarnya.