Berita Karanganyar Terbaru
Tawangmangu Ramai Wisatawan di Tengah Corona Menggila : Parkir Resto Penuh dengan Motor & Mobil
Wisatawan tetap memenuhi kawasan wisata Tawangmangu di Kabupaten Karanganyar di tengah meroketnya Corona.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Seperti perusahaan menyediakan tempat sendiri, kemudian jumlah karyawan yang bekerja diatur lalu dan kordinasi Satgas Covid-19 yang ada," harapnya kepada TribunSolo.com, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Catat!Ada Vaksinasi Massal dari TNI Polri di Boyolali untuk Warga Berumur 18 ke Atas, Ini Tanggalnya
Baca juga: Aneh Tapi Nyata, Titik Koordinat Rumah Calon Siswa Karanganyar Ada di Selandia Baru, Ini Faktanya
Dia menambahkan upaya seperti itu, untuk menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan pabrik.
“Kita sudah sampaikan ke perusahaan, segala upaya kita lakukan agar penyebaran Covid-19 ini tidak meluas,” ujarnya,
Menurut Kapolres, jika terjadi kasus Covid-19 di perusahaan, karyawan dapat langsung isoma.
"Karena karyawan itu juga merupakan aset perusahaan, sehingga keberlangsungan kegiatan pabrik berjalan dan ekonomi masyarakat terus bergerak,” katanya.
Polres Karanganyar juga terus melakukan koordinasi dengan Satgas Covid-19 di tingkat kecamatan, apabila adanya temuan klaster baru.
“Kami minta komunikasi harus tetap jalan. Jika terjadi kasus segera dilaporkan untuk diambil langkah secepatnya,” tegasnya.
Berkaitan dengan perusahaan yang memiliki tempat isoma secara mandiri, Kapolres Karanganyar menyebutkan ada beberapa yang sudah memiliki.
"Sudah ada, tapi kapasitas belum memadai mengingatkan jumlah setiap karyawan pabrik berbeda," jelas dia.
Asal Mula Meledaknya Jaten
Asal mula meledaknya klaster buruh di pabrik sepatu di Dusun Jumog, Desa/Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar terbongkar.
Sebelumnya ada 95 buruh yang terpapar, kini jadi sebanyak 97 orang.
Kades Jaten, Hargo Satata menjelaskan, ledakan kasus di sektor industri diduga karena ketidakjujuran salah seorang karyawan pabrik.
"Ada karyawan yang bisa dikatakan tidak jujur karena ada keluarga yang terkena Covid-19 dan masih menunggu hasil swab, tapi dia masih masuk kerja," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: Ada 95 Buruh Pabrik Sepatu di Jaten Terkena Corona, Dinkes Belum Terima Daftar Mereka yang Positif
Baca juga: 95 Buruh Pabrik Sepatu di Jaten Karanganyar Positif Corona, Muncul Usai Mengeluh Batuk & Sesak Napas
Karyawan itu mulai tidak masuk kerja Kamis (10/6/2021). Itu karena hasil swab anggota keluarganya positif Covid-19.