Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Anggota BEM UI Dipanggil soal Jokowi The King of Lip Service, Fahri Hamzah: Rektorat UI Mental Orba

Fahri Hamzah menilai jajaran Rektorat UI kini kembali menganut sistem orde baru (Orba) dalam menanggapi aksi atau krtikan dari mahasiswanya.

Editor: Hanang Yuwono
KOMPAS.com/Haryantipuspasari
Fahri Hamzah mengkritik langkah Rektorat UI yang memanggil perwakilan BEM UI atas sindirannya kepada Jokowi. 

TRIBUNSOLO.COM -- Reaksi Rektorat Universitas Indonesia usai mengetahui mahasiswanya yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI melontarkan kritik pedas ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuai sorotan.

Sebelumnya diketahui BEM UI melontarkan unggahan media sosial yang bertuliskan "Jokowi: The King of Lip Service".

Hal itu langsung direspons Rektorat UI, mereka memanggil sejumlah perwakilan BEM UI untuk dimintai keterangan terkait kritik tersebut.

Baca juga: BEM UI Kirim Dua Tim ke Asmat Papua Tanpa Zaadit Taqwa, Mengapa?

Baca juga: BEM UI Langsung Galang Donasi untuk Asmat Usai Kena Sentil Presiden Jokowi

Menyikap hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora menilai jajaran Rektorat UI kini kembali menganut sistem orde baru (Orba) dalam menanggapi aksi atau krtikan dari mahasiswanya.

Ia mencontohkan, dahulu sekitar tahun 1994 dirinya bersama mahasiswa lainnya yang tergabung ke dalam lembaga persmahasiswa menuliskan kritik ihwal pembangunan gedung Rektorat UI yang mewah.

Setelah itu Rektorat pun melalukan hal serupa yang terjadi sekarang.

"Kami dipanggil dan koran kami dibredel di era Orba. Tahun 1998 Orba tumbang. Rupanya mental orba pindah ke Rektorat UI mengancam mahasiswa. Malu ah," tulis Fahri dalam akun Twitter @Fahrihamzah, Senin (28/6/2021).

Menurut dia, sebuah kekuasaan yang absolut atau tidak ada batasnya itu amat berbahaya.

"Maka agama menyadari kelemahan mental manusia ini. Maka manusia dibatasi. Bahkan nabi dibatasi. Jadi kelemahan Orba adalah absolutisme. Itu jangan ditiru apalagi dipuji. Jangan salah baca!," katanya. .

Fahri yang juga alumni UI  berharap seluruh jajaran Rektorat UI mampu memperbaiki sikapnya dalam menghadapi sebuah konflik.

Karena, lembaga pendidikan seperti sebuah kampus itu harus menjadi sumber kebebasan dalam beragumentasi dan diskusi.

"Masa depan kita adalah kebebasan. Meski pandemi membelenggu fisik kita tapi jiwa dan pikiran harus merdeka. Kampus adalah persemaian generasi kepemimpinan yang harus terlepas dari pengangkangan," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI), Leon Alvinda Putra, memberi penjelasan tentang sebutan The King of Lip Service yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo.

Penjelasan tersebut disampaikan Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra, secara virtual kepada KOMPAS TV, Minggu (27/6/2021).

Leon mengatakan, infografis berisi gambar meme yang diunggah melalui akun Twitter @Bemui_Official tersebut merupakan bentuk kritik kepada Presiden Jokowi.

Halaman
12
Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved