Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Nasib Pedagang Pasar Klitikan Notoharjo di Masa PPKM : Berangkat Subuh, Masih Ketahuan Satpol PP

Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan mengatakan pihaknya sudah berjaga menghalau warga yang hendak bertransaksi di Pasar Klitikan Notoharjo

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Satpol PP Kota Solo
Anggota Satpol PP Kota Solo melarang pedagang di Pasar Klitikan Notoharjo Kota Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Setelah Pemkot Solo mencabut izin kegiatan non pasar non esensial, 13 pasar harus tutup selama masa PPKM Darurat. 

Penutupan ini berlangsung sejak 3-20 Juli 2021. 

Baca juga: Jeritan Pedagang Pasar di Solo, Sebut Bisa Rugi Jutaan - Miliaran Selama Penutupan PPKM Darurat 

Namun di tengah penutupan ada saja pedagang yang berusaha mencuri kesempatan untuk membuka lapak usahanya. 

Salah satunya di Pasar Klitikan Notoharjo Kota Solo, dimana para pedagang telah membuka lapaknya sedari pagi. 

Tak ingin kecolongan, aparat gabungan dari TNI, Polri dan Satpol PP langsung melakukan pembubaran sebelum kerumunan massa pedagang dan pembeli semakin banyak. 

Menurut Kepala Satpol PP Solo, Arif Darmawan pihaknya telah mengadakan apel sedari pagi guna menghalau warga yang hendak bertransaksi di pasar klitikan tersebut. 

"Kami bersama TNI dan Polri melakukan apel yang dipimpin Kapolsek Pasar Kliwon," katanya pada Minggu (11/7/2021). 

Pihaknya mengakui sempat kalah jumlah dengan pedagang pasar, namun secara perlahan dan edukasi, kegiatan itu bisa dibubarkan. 

"Kami bubarkan dengan memberikan pengertian," ungkapnya. 

Arif menjelaskan bahwa pedagang yang masih berjualan itu adalah yang di luar pasar atau berada di emperan jalanan. 

Mereka banyak datang dari luar Solo dengan membawa barang bekas untuk diperjualbelikan. 

"Kalau pasar yang di dalam sudah tutup dan menurut karena pintu gerbang digembok dan dijaga oleh satpam pasar," terangnya. 

"Sedangkan yang di luar ini yang sulit dihalau, karena sifatnya tidak permanen dan suka berpindah-pindah," ujarnya. 

Sebelumnya pada minggu lalu sempat terjadi keributan antara pedagang pagi Pasar Notoharjo Klitikan dan Satpol PP

Videonya sempat viral dan kini sedang dalam penyelidikian aparat kepolisian. 

Jeritan Pedagang Pasar

Para pedagang pasar di Kota Solo mengaku dampak ekonomi yang ditimbulkan dari penutupan selama PPKM Darurat ini bisa bernilai jutaan sampai miliaran. 

Berdasarkan hal tersebut, mereka meminta keringanan pada Pemerintah Kota Solo

Seperti diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menutup sementara 13 pasar di Solo selama PPKM Mikro Darurat, karena tidak bergerak pada sektor esensial.

Setelah beberapa hari ditutup, Perwakilan pedagang di 13 pasar tersebut akhirnya melakukan audiensi dengan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Kamis (8/7/2021).

Mereka meminta adanya bantuan dari pemerintah untuk pedagang yang terdampak PPKM Darurat ini.

Baca juga: Imbas Jalan Radjiman Pasar Klewer Solo Ditutup, Jalur Kampung Pun Diportal, Banyak Pengendara Kecele

Baca juga: Pedagang Pasar Klewer Keberatan Penutupan Pasar, Minta Audiensi, Gibran: Silahkan Kami Fasilitasi

"Pedagang minta ada stimulasi bantuan untuk meringankan beban pedagang pasar yang tutup," ujar Sekjen Pasamuan Pasar Tradisional (Papatsuta) Solo, Wiharto ditemui usai audiensi dengan wali kota.

Wiharto menjelaskan, stimulan bantuan bisa berupa pembebasan retribusi pasar.

Bisa juga bantuan yang modelnya seperti bantuan langsung tunai (BLT) bisa dialokasikan ke pedagang.

Baca juga: 13 Pasar di Solo Ditutup Sementara Selama PPKM Darurat, dari Pasar Klewer, Depok, hingga Klitikan

Karena selama ini belum ada bantuan-bantuan yang sifatnya itu sektoral terhadap pedagang pasar.

"Itu masukan dari kita yang disampaikan ke wali kota. Bantuan itu pastinya untuk memperingan pedagang selama pasar tutup," ungkap dia.

Pedagang juga minta ada evaluasi agar pasar bisa buka meski itu sulit, karena ini langsung dari pemerintah pusat.

Baca juga: Penampakan Pasar Klewer Solo Membludak Jelang Lebaran, Banyak yang Abai Prokes, Mirip Tanah Abang?

"Itu belum bisa dijanjikan wali kota. Tapi kita berharap ada evaluasi, karena banyak pedagang yang menggantungkan hidup dari berjualan," katanya.

Menurutnya, kalau pasar tutup maka otomatis aktivitas mereka berhenti total. Sehingga pedagang harus menanggung semua beban hidup tanpa mereka mendapatkan sumber pendapatan.

"Selain itu barang-barang di pasar tanpa sentuhan atau perawatan pasti akan rusak. Bahkan ada resiko mati dan sakit bagi pedagang burung, yang makanan oleh-oleh juga bisa rusak," papar dia.

Baca juga: PPKM Darurat Solo: Pedagang Pasar Klewer Merasa Pemberitahuan Tutup Terlalu Mendadak

Untuk kerugian pedagang itu bisa sampai jutaan atau miliaran, seperti di Pasar Klewer atau Pasar Notoharjo. Karena transaksi penjualan di sana besar dan jaringan-jaringannya sudah luas.

"Sebenarnya tiap pasar itu berbeda-beda kerugiannya, tapi kalau ditaksir bisa mencapai miliaran. Yang berat mereka tidak bisa usaha lagi hingga 20 Juli nanti, maka harapannya itu ada bantuan stimulasi," sambungnya.

Karena kalau pemerintah hanya sekedar penutup saja dan tanpa ada kompensasi tentu saja pembiaran dan membuat pedagang terlantar.

Baca juga: 4 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Wirogunan Sukoharjo Lockdown 2 Hari

"Tapi kelihatan yang sudah ada lampu hijau itu pembebasan retribusi selama PPKM Darurat. Tapi untuk bantuan stimulasi yang lain masih dikaji," imbuh dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani mengatakan, rencana ada bantuan untuk pedagang yang terkena dampak PPKM Darurat.

Hanya saja bentuk bantuannya masih menunggu usulan dari pedagang seperti apa.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Sempat Dengarkan Curhatan Pedagang Pasar Klewer, Purnomo Beberkan Ceritanya

"Tidak tahu nanti kebijakan dan usulannya seperti apa. Coba seperti apa kebijakannya nanti. Karena kan hanya dua minggu tutup, sesekali mereka istirahat kan juga tidak apa-apa," terangnya.

Tidak tahu bentuknya seperti apa, apakah penghapusan retribusi seperti itu bisa, lihat usulannya.

"Untuk mekanisme seperti apa belum tahu, apakah disamakan antara Pasar Klithikan dan Pasar Klewer," kata dia. 

"Ya, di kebijakan nanti seperti apa. Retribusi atau yang lain," tandas dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved