Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Nyinyir Tuduh Settingan, ABG di Karanganyar Ini Lemas Diminta Ikut Memakamkan Jenazah Covid-19

Komentar miring seorang netizen di Kabupaten Karanganyar bernama akun Wildan MA berbuntut panjang.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Arief Sukro
Komentar miring seorang netizen di Kabupaten Karanganyar bernama akun Wildan MA yang menuduh pemakaman Covid-19 settingan dan penampakan sosoknya saat diminta ikut memakamkan jenazah. 

Tampangnya menurut dia tampak lemas, karena harus menyiapkan mental dan perlengkapan yang harus komplit yang sudah disediakan.

Di antaranya memakai APD lengkap.

"Supaya dia tahu kegiatan kami secara langsung, tidak hanya sekedar komentar di Facebook saja," terangnya.

Baca juga: Ingat Aksi Koboi Penembakan Mobil Alphard di Solo? Kini Pelaku Dituntut 12 Tahun Penjara

Baca juga: Pria Nekat Bakar Pacarnya Sendiri hingga Tewas, Ternyata Motifnya Kesal Lamarannya Ditolak

Dalam Pengawasan

Relawan di Kecamatan Kerjo, Aditya menjelaskan, jika keikutsertaan pemuda itu dalam tim pemulasaraan atas kemauannya sendiri.

"Sudah komunikasi, ini ada kegiatan rukti (memandikan, mengkafani jenazah) dan pemakaman, kita libatkan," ucapnya.

Dia menuturkan, pemuda itu tidak dilepas begitu saja untuk langsung tergabung dalam tim pemulasaraan.

Relawan setempat meminta bantuan kepada BPBD Karanganyar untuk ikut memberikan pengarahan dan bimbingan kepada pemuda itu.

"Jadi tidak langsung dilepas begitu saja. Tetap dalam pengawasan. Proses pemakaian APD juga kita bantu supaya safety. Anggota Polsek tadi juga ada," terangnya.

Baca juga: Mulai 16 Juli Ada 27 Exit Tol di Jateng Ditutup saat PPKM Darurat, Begini Kata Jasa Marga Solo Ngawi

Baca juga: Mulai 16 Juli Ada 27 Exit Tol di Jateng Ditutup saat PPKM Darurat, Begini Kata Jasa Marga Solo Ngawi

Proses rukti mulai dari memandikan serta mengkafani jenazah di rumah duka hingga pemakaman membutuhkan waktu sekitar 1 jam.

Adit mengungkapkan, sempat berbincang dengan pemuda itu usai pemakaman.

Pemuda itu diikutsertakan bersama tim pemulasaraan saat bertugas hanya sekali saja.

"Tadi ngobrol, gimana rasanya, katanya berat memakai APD. Rasanya ngap-ngapan," terangnya.

Sementara itu, Kapolsek Kerjo, AKP Murtiyoko membenarkan kejadian itu.

Pemuda tersebut telah dipanggil untuk proses mediasi bersama relawan kemarin.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved