Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Kisah Pilu Tiga kakak-adik asal Solo, Jadi Yatim Piatu Setelah Sang Ayah Meninggal Terpapar Covid-19

Duka mendalam dirasakan Early Oryza Nesta Hardjono (16), Efelyn Dora Lifinia (14), dan Rio Andreas Steny (12) asal Kota Solo.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Agil Trisetiawan
TribunSolo.com/Irfan Al Amin
Early Oryza Nesta Hardjono (16) dan Efelyn Dora Lifinia (14) yang harus menjadi yatim piatu di Solo setelah sang ayah meninggal akibat Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Duka mendalam dirasakan Early Oryza Nesta Hardjono (16), Efelyn Dora Lifinia (14), dan Rio Andreas Steny (12) asal Kota Solo.

Tiga bersaudara itu menjadi yatim piatu, setelah sang ayah bernama Petrus Sardji (48) meninggal dunia karena covid-19.

Menurut Efelyn, pada tahun 2020 lalu, ibunya bernama Maya Mulyaningsih (44) meninggal dunia.

"Ibu meninggal dunia pada bulan Februari 2020, karena komplikasi," katanya, Rabu (28/7/2021).

Baca juga: Nasib Pilu Ghifari, Bocah Asal Sukoharjo yang Jadi Yatim Piatu: Ayah & Ibu Meninggal karena Covid-19

Baca juga: Nasib Vino Bocah Isoman Sendirian di Kutai Barat: Susi Pudjiastuti Siap Merawat, Gubernur Mau Adopsi

Mereka bertiga kemudian dirawat sang ayah.

Namun , seiring dengan ganasnya pandemi covid-19, ayah mereka terpapar virus corona.

Sang ayah sempat berjuang melawan covid-19, dan dirawat di Rumah Sakit Triharsi.

"Beliau dirawat di rumah sakit selama 5 hari dan hasil swabnya positif Covid-19," jelasnya.

Hingga akhirnya, pada Minggu (11/7/2021), sang ayah menghembuskan nafas yang terakhir.

Sejak kematian ayah dan ibunya, mereka diasuh oleh paman dan bibinya.

Tiga kakak-beradik itu pun kemudian tinggal dirumah pamannya di Kampung Jegon, RT 02/RW 03, Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Solo.

Meski kedua orangtuanya telah tiada, tiga bersaudara tersebut tetap melanjutkan pendidikan mereka di jenjang masing-masing.

"Saya Kelas 2 SMP, Kakak Kelas 1 SMA dan adik Kelas 6 SD," ungkapnya.

Kisah Ghifari

Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setiawan, mengangkat Ashar Al Ghifari Putra Setiawan (8) sebagai anak asuh.

Bocah asal Sukoharjo Kota itu baru saja kehilangan kedua orangtuanya dan kakeknya yang terpapar covid-19.

Ghifari merupakan anak tunggal dari Deni Budi Setyawan (43), dan Haryati (37).

Selain kedua orang tuanya, kakek Ghifari juga meninggal karena positif Covid-19, yakni Sutrisno (70).

Mendengar kabar duka itu, Polres Sukoharjo langsung turun mencari informasi tentang bocah tersebut. Berbekal informasi dari masyarakat setempat, kini Polres Sukoharjo menjadikan Ghifari anak asuh.

"Kami mulai hari ini mengangkat Ghifari menjadi anak asuh Polres Sukoharjo,"  kata Kapolres, Selasa (27/7/2021).

Baca juga: Kisah Ghifari, Bocah 8 asal Sukoharjo yang Orangtuanya Meninggal Dunia Karena Covid-19

Baca juga: Viral dengan Baliho Kontroversial, Kini Kades Jenar Sragen Jadi Duta Vaksin: Bergerilya Tiap Malam

Dilanjutkan Kapolres, setelah ditinggal ayah ibunya, Ghifari akan tinggal bersama budenya.

Namun, secara moral Polres dengan Bhabinkamtibmas setempat akan berkoordinasi terkait bantuan yang akan diberikan pada Ghifari.

"Ini merupakan tanggungjawab kita, dan kondisi masih Pandemi, dan orang tuanya juga meninggal karena terpapar Covid-19," katanya.

Saat ini, Ghifari sendiri masih duduk di bangku kelas ll MIN Sukoharjo.

Namun Polres Sukoharjo berkomitmen untuk membantu Ghifari sampai lulus sekolah.

"Secara formal kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait bantuan apa yang bisa diberikan untuk yatim piatu, Ghifari ini. Tentunya Polres berkomitmen dan berupaya untuk membantu secara rutin atau periodik," imbuhnya.

Sedangkan untuk kelanjutannya, apabila dia sudah tidak menjabat sebagai Kapolres Sukoharjo, pihaknya juga sudah mulai berencana akan menggandeng pihak lain dengan maksud untuk kelangsungan hidup Ghifari.

Dalam kesempatan itu, Kapolres juga memberikan bantuan tas berisi peralatan sekolah, uang tunai dan sejumlah mainan. Bantuan sembako juga diberikan kepada bude Ghifari, Eni Sulistiyowati (44) yang turut mendampingi ke Polres.

Bahkan saat ditanya Kapolres terkait cita-citanya, Ghifari mengaku ingin menjadi polisi.

Kisah Ghifari

Kasih sayang kedua orang tua, tidak bisa dirasakan lagi Ashar Al Ghifari Putra Setiawan, warga Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo.

Bocah 8 tahun ini akan melewati hari-harinya seorang diri, setelah kedua orang tuanya meninggal dunia karena Covid-19.

Ghifari, sapaannya kehilangan kedua orang tuanya dalam waktu yang tak terlalu lama.

Ghifari menjadi menjadi Piatu pada Rabu (21/7/2021). Haryati, ibu Ghifari meninggal dunia setelah berjuang melawan virus corona di RSUD Dr Moewardi Solo.

Ayahnya, Deni Budi Setyawan (43), yang jadi satu-satuanya tumpuan siswa kelas ll MIN Sukoharjo ini.

Baca juga: Aturan PPKM Level 4 Sukoharjo: Gerakan di Rumah Saja Dihapus, Bisa Makan Ditempat di Warung Makan

Baca juga: Kecelakaan Maut di Sukoharjo, Sebuah Mobil Menabrak Pohon di Nguter Akibatkan Satu Korban Tewas

Baca juga: PKL Sukoharjo Keluhkan PPKM Level 4, Pemkab Melunak & Beri Kelonggaran? Sekda : Bersabar Dulu

Baca juga: Stok Sering Kosong, Kapolres Sukoharjo Buat Gerakan Donor Plasma Konvalesen

Namun sayang, tepat dua hari setelah kepergian ibunya, giliran Ayahnya mulai drop. Ayah Ghifari mulai batuk-batuk. Badannya demam yang disertai sesak nafas.

Ayah Ghifari, kemudian dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo, agar mendapat pertolongan.

Namun sayang, kondisi rumah sakit yang penuh menjadikan Deni harus dibawa lagi ke rumah.

Padahal saat itu, kondisi Deni mengalami penurunan saturasi oksigen dalam darah sudah diangka 72. Saat dibawa ke rumah, ayah Ghifari meninggal dunia.

" saat ini, Ghifari, tinggal bersama Nenek dan Pamannya," ujar Eni Sulistyowati, Budhe Ghifari.

Kakak dari ayah Ghifari, Eni Sulistiyowati mengatakan, selama ini, ayah dan ibu Ghifari tinggal bersama dengan kakek Sutrisno dan neneknya Nurmiyati (64) serta pamannya Toni Budi Utomo (30) dalam satu rumah.

Namun, Kakek Ghifari bernama Sutrisno, juga terkonfirmasi positif virus Corona dan dirujuk ke RSUD Ir Soekarno Sukoharjo juga meninggal sebelum Ayah Ghifari meninggal dunia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved