Olimpiade 2020
Inilah Kalimat Haru yang Diucapkan Apriyani Rahayu kepada Greysia Polii Usai Raih Emas Olimpiade
Apriyani Rahayu pun berterima kasih kepada seniornya, Greysia Polii, yang telah membantunya meraih medali emas Olimpiade.
Sebelumnya, Greysia/Apriyani menciptakan sejarah baru sebagai ganda putri pertama Indonesia yang lolos ke semifinal Olimpiade.
Sejak cabor bulutangkis digelar pertama di Olimpiade 1992, belum ada ganda putri Indonesia yang mampu melewati babak perempat final.
Sebelumnya, ada empat ganda putri Indonesia yang mampu lolos ke perempat final.
Pasangan ganda putri di Olimpiade 1992, Olimpiade 1996, Olimpiade 2000, dan Olimpiade 2016 harus gagal saat menyentuh perempat final.
Greysia Polii sempat berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari di Olimpiade 2016.
Sayangnya, perjuangan kala itu harus kandas.
Baca juga: Kevin Cordon, Lawan Anthony Ginting Raih Perunggu Olimpiade Tokyo 2020 : Pernah Lawan Taufik Hidayat
2. Ganda Putri Indonesia pertama peraih medali di Olimpiade
Greysia/Apriyani menjadi ganda putri pertama Indonesia yang mampu merebut medali emas di Olimpiade.
Melihat dari sejarah, ganda putri Indoesia harus gagal pada partai perempat final sejak Olimpiade 1992.
Tentu, kemenangan Greysia/Apriyani menjadi yang pertama dalam sejarah Indonesia di turnamen empat tahunan tersebut.
Badminton Indonesia terakhir menyumbang lewat ganda campuran di Olimpiade Rio 2016 lewat Owi/Butet.
Baca juga: Momen Greysia Polii/Apriyani Rahayu : Dari Cium Tangan Sampai Tarian Kemenangan Olimpiade Tokyo 2020

3. Greysia Polii jadi pemain tertua sektor putri yang meraih medali emas
Rekor Greysia Polii menyentuh umur 33 tahun 356 hari menjadi peraih medali emas tertua di ganda putri badminton Olimpiade.
Rekor sebelumnya dipegang oleh Zhang Ning dari China yakni 33 tahun 89 hari pada Olimpiade Beijing 2008.