Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kisah Greysia Polii Pakai Kardus Dibentuk Raket Demi Bisa Main Badminton, Begini Lika-liku Karirnya

Ada kisah di balik perjuangan panjang kemenangan Greysia Polii/Apriani Rahayu meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Pedro PARDO / AFP
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. 

Sang kakak, diakui Greysia merupakan sosok pengganti ayah yang telah meninggal saat dia masih balita.

Dia meninggal pada awal tahun ini, saat itu Greysia Polii merasa hancur.  Apriyani Rahayu atau yang biasa disapa Apri datang memeluknya erat.

"Dia benar-benar tahu bahwa saya telah memberikan segalanya untuk bulu tangkis. Dia (saudara laki-laki Greysia) puas dengan pencapaian saya, tapi dia bilang 2020 adalah yang terakhir," kata Greysia.

"Dia bilang kalian berdua hebat di lapangan. Saya ingin sebagai saudara, sebagai ayah, untuk memberi Anda semangat. Dia mengajari saya psikologi. Sampai Maret 2020. Olimpiade tidak digelar  tahun lalu, dan saya pikir dia akan menunggu saya sampai sekarang, tetapi dia hanya menunggu sampai pernikahan saya. Dan kemudian ia pergi," kata Greysia.

“Kau tahu, kakak memberiku segalanya… Aku tidak memiliki ayah sejak aku berusia dua tahun, dan dia seperti ayahku," ucapnya.

"Saya tahu dia puas dengan pencapaian saya, tetapi saya tahu dia ingin menunggu pernikahan saya, sebagai adik perempuan. Dan kemudian ia pergi. Saya pikir saya akan memberikan yang terbaik dan saya tahu dia menikmatinya di atas sana," kata Greysia.

(Tribunnews)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved