Berita Solo Terbaru
Aksi Gibran Parkir Mobil di SMK 2 Solo Disentil DPRD : Jika Ada Rakyat Protes & Parkir di Lodji Mau?
Aksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memarkirkan mobil di SMK Batik 2 Solo menuai kritik dari kalangan parlemen.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Aksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memarkirkan mobil di SMK Batik 2 Solo menuai kritik dari kalangan parlemen.
Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto mengingatkan apa yang dilakukan sang wali kota dapat ditiru oleh rakyatnya.
"Semisal ada rakyat yang protes dengan kebijakan wali kota dan mereka ramai-ramai parkir depan balai kota atau Loji Gandrung, apakah pak Wali Kota mau?," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Alasan Gibran Ogah Ambil Mobil Dinasnya yang Diparkir di SMK Batik 2 Solo, Meski Sudah Minta Maaf
Baca juga: Kalimat Marahnya Gibran ke SMK Batik 2 Solo : Mau Gelar Sekolah Tatap Muka Tapi Belum Izin
"Saya kembalikan ke Pak Wali Kota, karena beliau adalah panutan," ujarnya menekankan.
Sugeng yang juga politisi PKS itu memaklumi apa yang dilakukan Gibran adalah cerminan dirinya yang masih muda dalam memimpin.
"Gaya cah nom (gaya anak muda)," ungkapnya.
Dirinya memahami bila Gibran sudah berusaha pontang panting agar Solo segera pulih dari Covid-19, namun harus mengingat bahwa SMK adalah ranah provinsi.
"SMK dan SMA di luar kewenangan Pemkot," tegasnya.
Ogah Ambil Mobil
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menerima surat permintaan maaf dari SMK Batik 2 Surakarta.
Hal ini karena SMK Batik 2 Surakarta bakal menggelar tatap muka di tengah pandemi.
Meski demikian Gibran belum ada hasrat untuk mengambil mobilnya yang hingga kini masih diparkir depan SMK Batik 2 Surakarta tersebut.
"Belum tahu kapan akan diambil," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Kalimat Marahnya Gibran ke SMK Batik 2 Solo : Mau Gelar Sekolah Tatap Muka Tapi Belum Izin
Baca juga: Alasan Gibran Parkirkan Mobil Dinas di Depan SMK Batik 2 Surakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
Lebih lanjut Gibran menjelaskan, bahwa sekolah itu menyampaikan permohonan maaf karena ketahuan melanggar aturan PPKM Level 4 di Kota Solo.