Kata Pengamat, Ada 2 Kelompok di Indonesia yang Bersukacita Atas Kemenangan Taliban, Siapa Mereka?
Huda mengatakan, setidaknya ada dua kelompok teroris yang masih eksis di Indonesia yaitu Jamaah Islamiah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Pengamat teroris menduga ada beberapa kelompok atau organisasi di Indonesia yang ikut merayakan kemenangan Taliban menguasai Afganistan.
Saalah satunya adalah kelompok teroris Jamaah Islamiah (JI) Indonesia.
Kelompok itu disebut-sebut ikut merasakan euforia kemenangan kelompok militan Taliban yang berhasil menguasai ibu kota Afghanistan di Kabul sejak 15 Agustus 2021 lalu.
Baca juga: Tegaskan Sudah Berubah, Taliban Minta Warga Kabul Tak Panik hingga Kabur: Jangan Anggap Kami Teroris
Baca juga: Kisah WNI di Afghanistan Rumahnya Tiba-tiba Diketuk Taliban, Langung Ditanya Beberapa Hal Ini
Analisa itu disampaikan oleh pengamat terorisme, Noor Huda Ismail, menanggapi kemenangan Taliban terhadap organisasi teroris yang masih eksis di Indonesia.
Huda mengatakan, setidaknya ada dua kelompok teroris yang masih eksis di Indonesia yaitu Jamaah Islamiah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dua kelompok ini menyikapi kemenangan Taliban secara berbeda-beda.
"Yang jelas JI dan JAD berbeda cara menyikapi kemenangan Taliban ini. Individu pro JI sangatlah suka cita dengan kemenangan ini karena mereka mempunyai banyak kemiripan yaitu kelompok bersenjata dan punya tujuan jangka panjang mengubah negara," kata Huda saat dikonfirmasi, Minggu (22/8/2021).
Secara ideologis, kata Huda, kelompok JI dan Taliban memang berbeda.
Akan tetapi, mereka diketahui memiliki visi yang sama terkait tujuannya dalam bernegara.
"Sebenarnya tidak mirip juga karena Taliban ini bukan salafi jihadi seperti JI.
Taliban itu sebenarnya secara madzab itu hanafi dan ideologi itu maturidi. Cuma keberhasilan Taliban merebut kekuatan itu sama dengan impian JI," ungkapnya.
Sementara itu, kata Huda, kelompok teroris JAD berbanding terbalik menyikapi kemenangan Taliban.
Dia bilang, organisasi terlarang ini justru kritis terhadap kemenangan Taliban menguasai Kabul.
"JAD terkesan kritis dengan kemenangan ini. Karena bagi mereka Taliban masih mau bekerja sama dengan orang-orang kafir seperti Cina dan Rusia dan mereka dianggap lokal dari sisi perjuangan. Beda dengan ISIS yang lebih mendunia-global ummah," jelasnya.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa Taliban bukan kelompok militan yang solid. Pasalnya, ada beberapa faksi di dalam Taliban yang kini berkuasa.