Bom Bunuh Diri Meledak di Kabul, Joe Biden Mengamuk Umumkan Perang Lawan ISIS-K, Siap Ajak Taliban
Joe Biden mengatakan ada risiko akut dan terus meningkat dari serangan ISIS-K pada kerumunan warga yang memadati Bandara Kabul.
"Taliban, suka atau tidak, memegang kendali - sebagian besar mengendalikan negara, tentu saja mengendalikan kota Kabul. Dan penting untuk bekerja dengan mereka untuk mencoba memfasilitasi dan memastikan keberangkatan dari semua orang yang ingin pergi," ujar Blinken.
Blinken menambahkan bahwa AS terus bernegosiasi dengan Taliban setelah evakuasi dan penarikan tentara rampung.
Baca juga: Mencekamnya Afghanistan, Warga Merasa Diteror Lewat Ketukan Pintu, Pelakunya Disebut Bukan Taliban
''Kami telah terlibat dengan Taliban selama beberapa waktu secara diplomatis selama bertahun-tahun dalam upaya, seperti yang Anda tahu, untuk mencoba memajukan penyelesaian damai konflik di Afghanistan."
Beberapa jam setelah ledakan bom bunuh diri, ISIS-Khorasan (ISIS-K) - mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
ISIS-Khorasan memerangi Taliban, yang dinilai sudah mengkhianati jihad setelah mencapai kesepakatan damai dengan Amerika Serikat.
Sebelum serangan bom bunuh diri ini, intelijen Amerika dan Inggris sudah menerima informasi bakal ada serangan yang menyasar kerumunan warga di Bandara Kabul.
Presiden Amerika Joe Biden mengatakan ada "risiko akut dan terus meningkat" dari serangan ISIS-K pada kerumunan warga yang memadati Bandara Kabul.
Amerika Serikat, Inggris dan Australia telah mengeluarkan travel warning pada warganya untuk meninggalkan lokasi sekitar Bandara Kabul menuju daerah yang lebih aman.
"ISIS-K adalah musuh bebuyutan Taliban, dan mereka memiliki sejarah pertempuran satu sama lain," kata Biden, Minggu.
"Tetapi setiap hari kami memiliki pasukan di lapangan, pasukan ini dan warga sipil tak berdosa di bandara menghadapi risiko serangan dari ISIS-K."

Sosok ISIS-K Musuh Bebuyutan Taliban
Beberapa bulan setelah ISIS mendeklarasikan kekhalifahan di Irak dan Suriah pada 2014, pasukan yang memisahkan diri dari Taliban Pakistan bergabung dengan militan di Afghanistan untuk membentuk cabang regional, berjanji setia kepada pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.
Kelompok itu secara resmi diakui oleh pimpinan pusat Negara Islam pada tahun berikutnya karena berakar di timur laut Afghanistan, khususnya di Provinsi Kunar, Nangarhar dan Nuristan.
ISIS-K juga berhasil mendirikan sel-sel tidur di bagian lain Pakistan dan Afghanistan, termasuk Kabul, menurut pemantau PBB.
Perkiraan terbaru kekuatan ISIS-K bervariasi dari beberapa ribu pejuang aktif hingga serendah 500 orang, menurut laporan Dewan Keamanan PBB yang dirilis bulan lalu.