Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Curhatan Berujung Viral,Bupati Karanganyar Geram Perusahaan Tarik Rp 50 Ribu untuk Vaksin Pemerintah

Curhatan seorang buruh di Karanganyar yang menceritakan vaksinasi bayar sampai ke telinga Bupati Juliyatmono.

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Fristin Intan
Bupati Karanganyar Juliyatmono bakal menindak tegas perusahaan yang menarik upeti buurh untuk proses vaksinasi dari pemerintah, Kamis (26/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Curhatan seorang buruh di Karanganyar yang menceritakan vaksinasi bayar sampai ke telinga Bupati Juliyatmono.

Kini, orang nomor satu di Bumi Intanpari itu sudah mengantongi nama perusahaan yang menarik upeti Rp 50 ribu untuk proses vaksinasi.

Terlebih vaksinasi yang menyasar mereka dari pemerintah.

Informasi di lapangan, perusahaan itu memiliki 200 lebih buruh dan memiliki dua cabang yakni di Kebakramat serta Wonogiri.

"Besok akan ditidaklajuti (perusahaan), jadi ketentuannya vaksin itu gratis. Kalaupun buruh akan vaksin, itu tanggung jawab dari perusahaan itu tidak ada pembagian beban kepada buruh," ungkapnya.

Pihaknya menekankan untuk perusahaan ikuti aturan yang ada.

Baca juga: Buruh di Karanganyar Curhat di Medsos : Vaksin Ditarik Rp 50 Ribu, Apindo Sebut Belum Ada Laporan

Baca juga: Viral Ibu Gendong Anak, Diduga Curi Uang Ratusan Ribu di Warung Sop Iga Bu Rosa Kartasura Sukoharjo

"Itu keliru, bukan buruh yang menanggung, tapi menganggu perusahaan," ujarnya.

Kebijakan itu juga berlaku seperti nantinya dengan program Vaksin Gotong Royong.

"Dapat vaksin dari manapun, tanggung jawab semua dari perusahaan, tidak boleh bagi beban dengan buruh," ungkapnya.

Juliyatmono juga mengimbau untuk masyarakat langsung melaporkan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar tidak ada penarikan biaya vaksin.

"Lapor langsung ke Pemkab, kami lakukan penindakan ke perusahaanya," terang dia.

Curhat di Medsos

Sebuah postingan curhatan buruh di Karanganyar viral di media sosial. 

Dalam curhatan tersebut buruh itu menyebutkan bahwa dia dimintai biaya penarikan untuk vaksinasi Rp 50 ribu. 

Postingan tersebut diunggah pada Kamis (26/8/2021), di akun Instragram @infowongkaranganyar_iwk.

Baca juga: Jadwal Vaksin Solo Hari Ini: Vaksin Go-Show Dosis Ke-1 di Kecamatan Banjarsari Terpantau Lengang 

Baca juga: Cara Memperbaiki Data di Sertifikat Vaksin Covid-19, Begini Solusi Jika Ada Kesalahan Data

Terlihat ada tangkapan layar dengan tulisan curhatan sebagai berikut:

Min..pengen curhattt.. mosok pabrik ku ngadakke vaksin tapi bayar 50k perorang.. emang umum yo min ngono kui ? Bukane vaksin iku gratis ?... D Share min ben pak ganjar moco... Rakyat e d peress karo wong nduwuran 

Baca juga: Reaksi Jokowi Tahu Kepala Daerah Sudah Vaksin Dosis Ketiga Padahal Presiden Belum, Digoda Prabowo

Untuk mengetahui kebenaran postingan tersebut, Tribunsolo.com mencoba mengkonfirmasi kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Karanganyar.

Ketua Apindo Edy Dharmawan menyampaikan, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui adanya informasi dugaan penarikan uang untuk vaksinisasi di pabrik.

"Dari perusahaan tidak ada yang menginformasikan kepada kami, jadi kami belum mengetahui ada Informasi tersebut," ungkapnya kepada Tribunsolo.com, Kamis (26/8/2021).

Baca juga: Cerita Warga Pontang-panting Cari Vaksin Dosis Kedua di Solo : Akui Lelah Diminta Menunggu Terus

Terkiat adanya dugaan ini, Pihaknya mangaku tidak bisa berbuat banyak.

"Apakah perusahaan itu masuk dalam Apindo tidaknya, karena tidak semua perusahaan di Karanganyar bergabung dengan Apindo," ungkapnya.

Dalam postingan yang beredar tersebut disebutkan bahwa uang Rp 50 ribu tersebut untuk biaya operasional vaksinasi seperti penyediaan APD dan jarum suntik.

Edy Dharmawan mengaku saat vaksin perusahaan bisanya adanya pembiayaan khusus dari Apindo atau pemerintah.

"Karena awal-awal saat vaksinasi itu pembiayaan operasional vaksinisasi dari kas Apindo atau ada retribusi pemerintah," ungkapnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved