Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Belajar dari Petani Sukoharjo, Kendalikan Hama Tikus dengan Burung Hantu Jenis Tyto Alba

Cara unik diterapkan petani di Sukoharjo untuk mengendalikan populasi hama tikus. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil Tri
Burung Hantu Jenis Tyto Alba yang Digunakan Untuk Mengendalikan Hama Tikus. 

Sembari menunggu, kini petani di Desa Bedoro dilarang untuk memasang jebakan listrik hama tikus. 

"Saat ini sudah tidak ada yang memasang, kita sudah cek satu persatu dan akan terus kita awasi," pungkasnya. 

Petani Meninggal karena Jebakan Tikus 

Jebakan listrik kembali memakan korban di Kabupaten Sragen. 

Kali ini, Suparlan (69) menjadi korban kesekian kalinya, yang ditemukan meninggal dunia di sawah, Selasa (24/8/2021). 

Suparlan ditemukan dalam keadaan tertelungkup, di area persawahan di Dukuh Suwatu, RT 23, Desa / Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, sekitar pukul 06.00 WIB. 

Baca juga: Warga Tewas Keseterum Jebakan Tikus, Perangkat Desa Akui Rutin Mengimbau, Tapi Masih Ada yang Ngeyel

Baca juga: Pamit Pergi ke Sawah Setelah Shalat Ied, Pria Ngrampal Sragen Ditemukan Tewas Kesetrum Jebakan Tikus

Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mengatakan, kejadian berawal dari korban berpamitan pergi ke sawah untuk memastikan listrik yang dipakai untuk menjebak hama tikus. 

"Kemudian ada warga lain yang pergi ke sawah untuk tujuan yang sama, untuk mematikan listrik jebakan tikus," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (24/8/2021). 

Sesampainya di sawah, warga tersebut melihat Suparlan sudah terjatuh di sawah dengan posisi tertelungkup. 

Baca juga: Petani di Sragen Tewas Tersengat Listrik Jebakan Tikus di Sawah, Polisi Lakukan Penyelidikan

"Posisi kabelnya mengenai badan korban, dan listrik masih mengalir, kemudian saksi 1 langsung mematikan aliran listrik tersebut," jelasnya. 

"Korban sempat mendapatkan pertolongan dari warga yang berada di area sawah, namun sudah dalam keadaan meninggal dunia," imbuhnya. 

Suwarso mengatakan, jebakan tikus tersebut dibuat sendiri oleh Suparlan, 4 hari sebelum kejadian. 

Dari hasil pemeriksaan luar, ditemukan luka bakar di bagian dada memanjang dari lengan atas tangan kiri, dada sampai lengan atas tangan kanan. 

"Dari pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi, dan langsung dimakamkan oleh pihak keluarga," pungkasnya. 

Kasus sebelumnya, seorang pria paru baya menjadi korban tersetrum jebakan tikus kembali  di Kabupaten Sragen.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved