Sesumbar Taliban Bisa Usir Amerika Serikat dari Afghanistan, Ini Janji Mereka kepada Rakyat

Pejuang Taliban mengambil alih bandara Kabul tepat setelah rombongan militer AS terakhir lepas landas.

Editor: Hanang Yuwono
ANGELOS TZORTZINIS / AFP
Seorang wanita Afghanistan yang tinggal di Yunani memegang bendera Afghanistan selama protes atas pengambilalihan Taliban atas Afghanistan, di Athena pada 18 Agustus 2021. Militer Amerika Serikat kini telah sepenuhnya meninggalkan Afghanistan. Tetapi bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal? 

TRIBUNSOLO.COM - Amerika Serikat (AS) telah angkat kaki, Taliban menyatakan Afghanistan sebagai negara "bebas dan berdaulat".

Hengkangnya AS pun disambut bahagia kelompok militan ini.

Taliban menggambarkan selesainya invasi AS dan sekutu setelah 20 tahun sebagai "momen bersejarah".

Baca juga: Akhirnya Terjawab, Alasan ISIS-K Kini Musuhi Taliban: Sudah Menunggu Waktu untuk Menyerang

Diberitakan, pada Selasa (31/8/2021) ini, pejuang Taliban mengambil alih bandara Kabul tepat setelah rombongan militer AS terakhir lepas landas.

Taliban merayakan momen itu dengan tembakan perayaan dan kembang api.

Terlihat kembang apo menerangi langit malam di Kota Kabul.

Bicara dari bandara Kabul pada Selasa ini, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid memuji negara Afghanistan.

Akhirnya Pemimpin Militer Taliban yang Paling Dicari Amerika Muncul, Nyawanya Dihargai Rp 72 Miliar. Pemimpin militer Taliban Khalil Rahman Haqqani menjadi imam Sholat Jumat dikelilingi pengawalnya
Akhirnya Pemimpin Militer Taliban yang Paling Dicari Amerika Muncul, Nyawanya Dihargai Rp 72 Miliar. Pemimpin militer Taliban Khalil Rahman Haqqani menjadi imam Sholat Jumat dikelilingi pengawalnya (AFP)

"Kami tidak memiliki keraguan bahwa Imarah Islam Afghanistan adalah negara yang bebas dan berdaulat."

"Amerika (telah) dikalahkan dan atas nama bangsa saya, kami ingin memiliki hubungan baik dengan seluruh dunia," katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Dia juga berjanji kepada warga Afghanistan, "Akan melindungi kebebasan, kemerdekaan, dan nilai-nilai Islam kami".

Baca juga: Tragedi Afghanistan, Warga Hendak Kabur dari Taliban Malah Jadi Korban Bom Bunuh Diri di Kabul

Para pemimpin Taliban berjalan menuju bandara dengan dikawal pasukan yang mengenakan peralatan tempur.

Unit pasukan khusus Taliban, Badri 313, berpose untuk foto, mengacungkan senapan AS, dan mengibarkan bendera putih.

Sebelumnya, Kepala Komando Pusat AS, Jenderal Marinir Frank McKenzie dalam konferensi pers pada Senin (30/8/2021) mengumumkan bahwa pasukan Amerika terakhir keluar dari Kabul tepat sebelum tengah malam waktu setempat (19:30 GMT).

Berikut beberapa update kondisi di Afghanistan pasca AS resmi keluar:

1. Tahanan Rumah Taliban Berhasil Dievakuasi

Seorang politisi dan aktivis hak perempuan di Afghanistan, Fawzia Koofi berhasil dievakuasi dari negaranya setelah sempat menjadi tahanan rumah Taliban.

Perwakilan pemerintah Qatar dalam cuitannya menulis bahwa Koofi sudah mendarat di Qatar dan akan dipertemukan dengan kedua putrinya.

2. Kedubes AS Bantu dari Qatar

Kedutaan Besar AS di Kabul menghentikan operasi pada Selasa ini, menurut situs resminya.

"Sementara pemerintah AS telah menarik personelnya dari Kabul, kami akan terus membantu warga AS dan keluarga mereka di Afghanistan dari Doha, Qatar," pernyataan Kedubes AS di lamannya.

Sementara itu, Taliban dilaporkan sedang dalam pembicaraan dengan Qatar dan Turki tentang pengelolaan bandara Kabul, jelas Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Yves Le Drian.

Ini dilakukan agar orang-orang yang ingin meninggalkan Afghanistan bisa menggunakan penerbangan komersial.

3. Peringatan Kepada Pasukan Elit Batalion Badri 313

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pertama kali muncul di hadapan wartawan, Selasa (17/8/2021), setelah selama ini misterius.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, pertama kali muncul di hadapan wartawan, Selasa (17/8/2021), setelah selama ini misterius. (Twitter @MSharif1990)

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid berbicara kepada pasukan elit Badri 313, dalam siaran langsung dari bandara Kabul.

"Saya harap Anda sangat berhati-hati dalam berurusan dengan bangsa," katanya.

"Bangsa kita telah menderita perang dan invasi dan orang-orang tidak memiliki toleransi lebih."

Bicara kepada Al Jazeera, Mujahid menolak gagasan pemerintahan sementara.

"Akan ada keamanan di Kabul dan orang-orang tidak perlu khawatir," katanya.

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Batalion Badri 313 merupakan pasukan elit Taliban yang memiliki kemampuan bertempur di atas rata-rata. 

Mereka tidak berpakaian tradisional seperti pejuang Taliban biasanya, namun menggunakan pakaian militer mirip yang digunakan AS.

Pasukan elite Taliban Badri 313 Badri.
Pasukan elite Taliban Badri 313 Badri. (Badri 313 Battalion via The Sun)

Mereka menggunakan baju militer kamuflase, helm anti peluru, kacamata hitam, dan sepatu boot militer.

Selain itu, pasukan ini juga mengoperasikan sejumlah senjata canggih yang dirampas dari pemerintah sebelumnya.

Senjata-senjata canggih itu sendiri merupakan bagian bantuan militer dari Amerika Serikat.

Dilansir oleh Globar Power, nama Batalyon Badri 313 diambil dari Perang Badar.

Pertempuran melawan 1000 lebih kafir qurais yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan dimenangkan kaum muslimin.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Taliban: Amerika Telah Kalah, Kami Ingin Berhubungan Baik dengan Seluruh Dunia

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved