Berita Sukoharjo Terbaru
Pencemaran Sungai Samin di Sukoharjo Disebut Paling Parah Tahun Ini, Warga Tak Tahan Baunya
Pencemaran anak Sungai Bengawan Solo di Kali Samin, Sukoharjo kembali terlihat.Dampak limbah ini sangat mengganggu warga.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Pencemaran anak Sungai Bengawan Solo di Kali Samin, Sukoharjo kembali terlihat.
Selain dimasalahkan Perusahaan Air Minum di Kota Solo, pencemaran ini juga dimasalahkan oleh warga Desa Pranan, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.
Pasalnya, dampak limbah ini sangat mengganggu warga.
Baca juga: Tak Hanya Limbah Ciu, Gibran Sebut Ada Limbah Tekstil dari Solo Cemari Bengawan Solo
Baca juga: Hancur Hati Suami di Sragen: Istrinya Tak di Rumah, Ternyata Meninggal di Sungai Bengawan Solo
"Untuk pencemaran di Kali Samin, tidak begitu berdampak pada lahan pertanian di Desa Pranan," kata Kepala Desa Pranan, Sarjanto, Jumat (10/9/2021).
"Tapi lebih berdampak pada baunya," ujarnya.
Menurut pria yang akrab disapa Jigong itu, pencemaran di Kali Samin merupakan masalah tahunan.
Baca juga: Penambang Pasir di Sragen Dilaporkan Tenggelam di Sungai Bengawan Solo: Dipanggil Istri Tak Dijawab
Terlebih saat musim kemarau panjang datang.
Namun, pencemaran limbah di kali Samin ini dinilai lebih parah, dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Kalau dulu itu kan terlihat pekat karena air sungainya kering. Jadi limbahnya terlihat pekat," ujarnya.
"Tapi ini debit sungainya masih ada, namun ini pekat," imbuhnya.
Dia menuturkan, selain karena limbah dari UMKM pembuatan alkohol, pencemaran kali Samin juga disebabkan karena industri tekstil.
Industri tekstil seperti pembuangan hasil printing menjadi penyebab utama pencemaran kali Samin.
Jawaban Pemkab Sukoharjo
Pencemaran sungai Bengawan Solo menjadi masalah tahunan yang terulang, terlebih saat musim kemarau.