Berita Klaten Terbaru
Tak Lazim, Ratusan Ikan di Anak Sungai Bengawan Solo Mati Misterius, Diyakini ini Penyebabnya
Ratusan ikan di Kali Dengkeng, anak Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Cawas, mati misterius. Fenomena ini disebut tak lazim oleh warga..
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Warga di Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Klaten, sempat dibuat dengan bau amis beberapa hari terakhir.
Penyebabnya pun terjawab di Kali Dengkeng yang mengalir di wilayah desa tersebut.
Ratusan ikan di Kali Dengkeng, anak Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Cawas, mati misterius.
Fenomena ini disebut tak lazim oleh warga, karena di tahun-tahun sebelumnya, tak pernah terjadi.
Pantauan TribunSolo.com Jumat (10/9/2021), pukul 16.00 WIB, lokasi kali tersebut berada di perbatasan antara Desa Plosowangi dan Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.
Baca juga: Bukan Mutiara, Bayi yang Dibuang Ibunya Diberi Nama Shanum Aida, Kini Dikembalikan ke Keluarganya
Baca juga: Kepulangan Ronaldo ke MU Dianggap Tak Akan Beri Perubahan Signifikan
Terlihat kali tersebut kering hingga bebatuan di dasarnya terlihat.
Meskipun begitu masih ada sedikit air sungai yang keluar dari pintu air DAM Tukuman, ke kali tersebut.
Nampak ratusan ikan mati di sungai tersebut, membuat bau bangkai ikan begitu terasa.
Baca juga: Kepanikan Napi Lapas Tangerang Selamatkan Diri dari Kebakaran, Saling Injak hingga Gedor Kamar Sel
Tukiyo (57) warga Dukuh Posakan Barat, Desa Cawas, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten mengatakan kali tersebut selalu kering setiap musim kemarau.
"Biasannya di musim kemarau kali ini kering," kata Tukiyo kepada TribunSolo.com, Jum'at (10/9/2021).
Tukiyo mengatakan, kondisi kali itu saat kemarau kering hingga tak ada airnya.
Baca juga: PDAM Solo Hentikan Pengolahan Air, Bengawan Solo Tercemar Limbah Ciu
Ia mengaku baru di musim ini, masih ada air yang mengalir di kali yang menghubungkan Kali Woro dengan Sungai Bengawan Solo.
Kemudian, dia mengaku baru mengetahui banyak ikan mati di kali tersebut.
Parno Sukoco (48), penjaga pintu air di DAM Tukuman, mengatakan kematian ikan di kali tersebut terjadi malam hari selama 6 hari terakhir.