Liga Prancis
PSG Menang Susah Payah dari Lyon : Lionel Messi Nirgol, Ejekan Kylian Mbappe, dan Nasib Keylor Navas
Lionel Messi belum bisa melesakan sebiji gol pun. Termasuk saat Paris Saint Germain (PSG) menang atas Lyon dengan skor 2 - 1.
TRIBUNSOLO.COM - Lionel Messi belum bisa melesakan sebiji gol pun. Termasuk saat Paris Saint Germain (PSG) menang atas Lyon dengan skor 2 - 1.
Pemain Argentina itu sempat mendapat sambutan bak pahlawan setelah keluar dari lorong Parc des Prince.
Dalam pertandingan itu, Messi sempat hampir membuka skor sayang tendangannya mengenai tumit belakang Neymar.
Alhasil berhasil diblok Anthony Lopes.
Bukan hanya itu, Messi sempat menjadi algojo tendangan bebas berjarak 30 yard.
Itu benar-benar mengancam gawang Lopes tapi berakhir mencium mistar gawang.
Ditambah, ia tidak main secara penuh dalam laga itu. Manajer Mauricio Pochettino menggantinya pada menit ke - 75. Itu sangat menyakitkan baginya.
Ia sempat bermain full saat PSG melawab Club Brugge di Liga Champions yang berkesudahan dengan skor 1 - 1.
Sepuluh menit setelah turun minum, PSG mendapat sengatan yang dipimpin Peter Bosz.
Karl Toko Ekambi berlari menyusuri sisi kiri lapangan dan menghantarkan umpan silang ke Lucas Paqueta. Itu mengoyak gawang Gianluigi Donnarumma.
Les Parisien tak tinggal diam, mereka merespon. Malo Gusto menjatuhkan Neymar di kotak penalti.
Neymar sukses melesakan gol. Messi kemudian ditarik keluar pada menit ke-75. Itu membuatnya tidak senang.
Mauro Icardi yang masuk sebagai pemain pengganti berhasil membuat PSG comeback dengan skor 2 - 1.
Dilansir dari Mirror, berikut lima poin penting PSG vs Lyon :
1. Sorakan Messi, Ejekan Mbappe
Lembar susunan skuad PSG dibacakan satu jam sebelum kickoff. Fans PSG, termasuk Ultra mereka hadir di stadion.
Sorakan menggema setelah nama Messi disebut sebagai starter. Pujian menggema.
Neymar, Marquinhos, dan Angel di Maria juga mendapat perlakuan yang sama. Namun saat nama Kylian Mbappe disebut, tak ada kegembiraan yang sama. Hanya ada ejekan.
2. Peran Baru Messi
Pochettino memiliki PR untuk menyeimbangkan skuad bertabur bintang yang dimilikinya.
Messi sempat diplot sebagai penyerang di sisi kanna tapi itu belum maksimal kala melawan Brugge.
Lalu, Messi mengemban tugas nomor 10 yang bonafid dengan sokongan Neymar di posisi kiri, Mbappe sebagai pemain nomor 9, dan Di Maria di sisi kanan dalam formasi 4 - 2 - 3 - 1.
Itu memang cocok bagi Messi dikelilingi pemain berkecepatan di sekelilingnya. Tapi itu membuat PSG rentan dengan serangan balik.
3. Messi Frustrasi
Hanya main 75 menit dan tanpa mencatatkan nama di papan skor benar-benar membuat bencana bagi Messi.
Ia tidak terlalu senang setelah ditarik Pochettino. Messi percaya dirinya masih bisa memberikan sesuatu di sisa waktu.
Ia bahkan tak mau berjabat tangan dengan pelatih Argentina itu.
Tapi, Pochettino tidak mau bertaruh. Ia tidak ingin Messi kelelahan dan cedera otot.
4. Kelahiran Kembali Paqueta
Sinar Lucas Paqueta lebih terang dari Neymar, Mbappe atau Messi dalam laga PSG vs Lyon. Ia berhasil mengawal lini tengah Lyon.
Ia didatangkan Lyon dari AC Milan setelah tampil apik bersama Rossonerri dengan banderol 15 juta Euro.
Paqueta berhasil menujukan perkembangannya sebagai pemain serba bisa dan melesakan gol ke - 13 nya.
5. Donnarumma Starter
Donnarumma saat jadi calon kiper utam PSG. Tapi kapan ia akan menggeser Keylor Navas dari tampuk itu?
Waktunya sudah dimulai. Ia sudah menjadi starter dan itu bisa menjadi pukulan bagi Navas.
Navas bakal mendapatkan kembali nasibnya tersingkir dari kiper utama, sama saat di Real Madrid.
Ia digantikan Thibaut Courtois. (*)