Berita Sragen Terbaru
Teka-teki Batu Giling Berlubang di Masaran, Warisan Masa Lampau, Tak Ada yang Berani Memindahkannya
Ada yang menarik dan misterius di tengah Dukuh Gebangkota, Desa Gebang, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Karena dirasa Desa Pandak kurang strategis, Pangeran Mangkubumi melanjutkan gerilyanya ke Desa Gebang.
"Dan di gua inilah, menurut cerita Pangeran Mangkubumi dan pengikutnya bersembunyi dari kejaran Belanda untuk sementara waktu," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (22/9/2021).
Jika dilihat sekilas, nampak mulut gua tersebut berukuran sangat kecil.
"Namun, menurut orang yang memiliki kemampuan lebih, di sebelah kanan itu ada ruangan yang cukup luas, bahkan bisa muat 20 orang," jelasnya.
Gua tersebut juga terkenal sebagai gua yang bisa dimasuki orang satu kampung, meski ukurannya sangat kecil.
Satu kampung yang dimaksud, bukan kampung yang ada di jaman era modern saat ini, yang penduduknya bisa mencapai ratusan orang.
Namun, di zaman penjajahan Belanda, dalam satu kampung biasanya hanya dihuni 20-30 orang saja.
Menurut Jumali, di dalamnya juga terdapat ukiran bergambar wayang di dinding gua.
"Selain itu, didalam juga ada ukiran bergambar wayang, dan katanya juga ada 2 arca didalamnya," tambahnya.
Untuk membuktikan kebenarannya, pemerintah Desa Gebang belum berani melakukan penggalian gua tersebut.
"Kita masih menggali sejarahnya dulu, jika kita lakukan penggalian diatasnya itu kan akar pohon, takutnya nanti malah rusak," terangnya.
Baca juga: Sederet Fakta Temuan Kerangka Manusia Seperti Bersila di Pantai Parangkusumo, Pakai Celana Olahraga
Oleh masyarakat sekitar, gua tersebut selama ini hanya dibersihkan saja dari daun-daun yang berjatuhan.
Sesekali, juga ada beberapa orang yang bertapa di gua tersebut, sebagai usaha agar mendapatkan pekerjaan.
Jejak Mangkubumi
Tidak hanya Surakarta dan Yogyakarta saja, ternyata Kabupaten Sragen dulunya juga pernah ada bangunan keraton.