Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Terkenal dengan Miras Ciu, Ini Asal Usul Nama Desa Bekonang di Sukoharjo

Desa Bekonang di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sangat identik dengan Ciu.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Agil Tri
Suasana Jalanan di sekitar Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Desa Bekonang di Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sangat identik dengan Ciu.

Ciu sendiri merupakan minuman keras (Miras) tradisional yang terbuat dari tetes tebu.

Ya, Desa Bekonang menjadi salah satu lokasi pembuatan etanol dari Tebu.

Baca juga: Sempat Direnovasi,  Kawedanan Bekonang Sukoharjo Kini Jadi Kantor Lurah Pasar

Baca juga: Asal-usul Kampung Larangan di Sukoharjo, Pernah Diproyeksikan Jadi Gudang Senjata saat Penjajahan

Namun sebelum menjadi alkohol murni dengan kadar di atas 90 persen, proses fermentasi tetes tebu itu menjadi ciu dengan kadar alkohol 30-35 persen.

Lalu bagaimana sejarah Desa Bekonang?

Budayawan asal Sukoharjo, Antonius Bimo Wijanarko (Kokor) mengatakan, sejarah penamaan Bekonang sendiri berkaitan dengan legenda Sendang Panguripan.

"Penamaan Bekonang ini berasal dari nama Raden Kaunang, atau yang lebih dikenal dengan Kyai Konang," katanya, Rabu (22/9/2021).

Baca juga: Sejumlah Makam di Polokarto Sukoharjo Rusak, Polres Sebut Masalah Internal

Dikisahkan, Raden Kaunang ditugasi oleh gurunya Sunan Ampel untuk syiar agama islam ke daerah selatan bersama Anggaspati.

Mereka tinggal diantara kali Cabak, yang mana Raden Kaunang di sebelah selatan, dan Raden Aggaspati di sebelah utara.

Namun kedua murid Sunan Ampel itu justru bertikai.

Baca juga: Terungkap, Ini Identitas Pria yang Ditemukan Tewas di Trangsan Sukoharjo

Pertikaian keduanya berlangsung terus menerus, hingga Raden Kaunang melempar lesung pada Raden Anggaspati hingga terlempar ke timur.

Pertikaian itu dimenangkan oleh Raden Kaunang.

Jenazah Raden Anggaspati pun tenggelam di kedung kali Cabak sehingga makamnya tidak ada.

Sementara makan Raden Kaunang sendiri berada di belakang KUD Bekonang.

Baca juga: Guru Honorer Tega Cabuli Anak Kandung di Sukoharjo, Korban Mengeluh Sakit 

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved