Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Ketika Tina Toon Galak ke Anies saat Rapat soal Pelaksanaan Formula E: Balapan Gak Bikin Kenyang!

Rencana pelaksanaan ajang balap mobil Formula E di Ibu Kota, baru-baru ini menjadi sorotan.

Instagram
Tina Toon 

TRIBUNSOLO.COM - Rencana pelaksanaan ajang balap mobil Formula E di Ibu Kota, baru-baru ini menjadi sorotan.

Satu diantaranya karena terkait soal isu pelaksanaan Formula E yang dituding sebagai pemborosan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca juga: Momen Tina Toon Gebrak Meja, Galak ke Anies saat Rapat soal Formula E: Balapan Gak Bikin Kenyang!

Dilansir dari TribunNews, anggota DPRD DKI Jakarta, Agustina Hermanto alias Tina Toon, meluapkan pemikiranya saat paripurna interpelasi Formula E.

Tina Toon sempat meluapkan protes kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan setelah memberikan keputusan terkait pelaksanaan balapan Formula E.

Diketahui lewat Instagram pribadinya @tinatoon101, Rabu (29/9/2021), Tina Toon mengunggah video saat rapat paripurna.

Ia menentang keras rencana Anies Baswedan menggelar Formula E.

Bahkan, mantan penyanyi cilik ini menyebut ajang balap tak bikin kenyang.

Tina juga mengatakan dengan tegas daripada mengadakan Formula E, ada kepentingan lain yang bisa diurus oleh pemerintah apalagi di masa pandemi Covid-19.

Tina Toon Formula E
Anggota DPRD DKI Jakarta, Agustina Hermanto alias Tina Toon protes terkait pelaksanaan balapan Formula E. (Instagram @tinatoon101)

"Balapan nggak bikin kenyang, kita masih Covid, masih banjir, masih terancam banyak," kata Tina Toon.

"Sebagai warga dan masyarakat banyak prioritas, mohon ketua jangan sampai ditutup. Tolong berikan kami kesempatan menyampaikan usulan," sambungnya.

Menurut Tina, mengadakan balapan Formula E merupakan salah satu hal yang hanya membuang uang rakyat.

Di samping itu, dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang banyak masyarakat yang kesulitan.

"Kami hanya ingin bertanya untuk program-program Pemprov yang kami nilai tidak pro rakyat dan mengandung banyak pertanyaan seperti balapan Formula E."

"Yang telah mengeluarkan dan akan mengeluarkan uang rakyat yang fantastis triliunan kalau lanjut."

Anggota DPRD DKI Jakarta Terpilih 2019-2024 Agustina Hermanto atau yang karab disapa Tina Toon, saat ditemui di ruang kerja Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (28/8/2019). Hari kedua bekerja menjadi Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan ini, mengungkapkan keinginannya untuk masuk ke Komisi E, yaitu komisi yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra).  (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Tina Toon menentang keras rencana Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menggelar Formula E. (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

"Lebih baik anggaran diprioritaskan untuk pemulihan Covid dan banjir," tulisnya.

Di akhir keterangan unggahannya, Tina Toon pun berharap hak interpelasi Formula E tetap dilanjutkan.

"Semoga dalam waktu dekat bisa dijadwalkan kembali dan kami bisa bertanya dan Pemprov bisa menjawab," tulis Tina.

Baca juga: Deretan Artis yang Bakal Meriahkan Konser Virtual Gibran - Teguh, Dari Tina Toon hingga Krisdayanti

Jawab Tudingan Formula E Pemborosan APBN, Pemprov DKI: MotoGP Mandalika Juga Butuh Dana Pemerintah

Pemprov DKI Jakarta merilis penjelasan soal rencana gelaran balap mobil listrik Formula E di Ibu Kota, tahun 2022.

Jawaban tersebut dipublikasikan di situs Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) yang dikelola oleh Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta.

Sejumlah pihak menuding gelaran Formula E merupakan pemborosan, karena menggunakan uang APBD.

"Faktanya: Hampir semua event dunia (Asian games, olimpiade, formula 1, motoGP, Formula E) membutuhkan dana dari pemerintah; termasuk Asian Games 2018 dan MotoGP Mandalika Maret 2022," tulis Pemprov DKI Jakarta dikutip TribunJakarta.com, Kamis (30/9/2021).

Dalam penjelasannya, Asian Games 2018 dan Moto GP Mandalika Maret 2022, dan Formula E Juni 2022 bukan pemborosan APBN/APBD, karena memberikan manfaat ekonomi dan reputasional yang luar biasa bagi Indonesia.

"Manfaat ekonomi: stimulus ekonomi dan multiplier efek yang ditimbulkan. Manfaat reputasional: citra Indonesia dan Jakarta yang semakin baik di dunia, sehingga bisa menstimulus turisme dan investasi," tulis Pemprov DKI Jakarta.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved