Dahsyatnya Bom Mother of Satan 35 Kg yang Ditemukan di Gunung Ciremai, Ledakan Bisa Sebabkan Longsor
Awal Oktober 2021, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 Kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.
TRIBUNSOLO.COM - Bahan peledak Triaceton Triperoxide Aseton Peroksida (TATP) seberat 35 Kg ditemukan Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Gunung Ciremai, Majalengka, Jawa Barat pada Jumat (1/10) lalu.
Rupanya, butuh perjuangan panjang untuk menemukan bahan peledak itu.
Sebagaimana diungkapkan Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
Ia mengatakan tidak mudah mencari barang bukti tersebut.
Adapun bahan peledak tersebut ditemukan di lokasi tersembunyi di ketinggian 1450 mdpl.
Baca juga: Santainya Terduga Teroris Jakarta : Jemur Bahan Peledak di Depan Rumah, lalu Dimasukkan Toples Sosis
Baca juga: WNI Hendak Lakukan Bom Bunuh Diri di Filipina Ditangkap, Pasukan Keamanan Sita Rompi dan Peledak
"Tim pada akhirnya menemukan bahan peledak berupa TATP sebanyak 35 Kg itu di ketinggian 1450 MDPL di sebuah lokasi tersembunyi dan sulit untuk dijangkau di seputaran Blok Cipager, Desa Bantar Agung, Sidangwangi, Majalengka, Jawa Barat," kata Ramadhan saat dikonfirmasi, Senin (4/10).
Ia menuturkan lokasi itu ditemukan berdasarkan arahan dari pelaku yang juga narapidana kasus terorisme Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Imam Mulyana (31).
Pelaku juga turut dilibatkan dalam pencarian.
"Tim Densus 88 Antiteror Polri bersama dengan tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda Jawa Barat, Infafis Polres Majalengka, tim Polres Majalengka dan tim lapas Sentul yang mengawal Napiter Imam Mulyana melakukan pencarian. Seluruh tim membelah hutan yang lebat dengan rute yang tidak lazim selama berhari-hari," ujarnya.
Awal Oktober 2021, Imam baru mengakui pernah menyimpan bahan baku peledak seberat 35 Kg yang disembunyikan di Gunung Ciremai.
Hal itu diakuinya usai menjalankan ikrar untuk sumpah setia kedaulatan NKRI dan Pancasila.
"Kepada Densus 88, Imam membuat pengakuan bahwa dia bersama komplotannya masih menyimpan bahan baku TATP seberat 35 Kg di Gunung Ciremai," kata Ahmad.
Ahmad menjelaskan bahan baku peledak ini memiliki daya ledakan yang terbilang tinggi.
Bahkan, bahan peledak ini dijuluki 'The Mother Of Satan'.
"Penyimpanan bahan peledak yang dikenal sebagai The Mother Of Satan karena ledakannya yang dahsyat itu berada di kaki gunung Ciremai," jelasnya.
Ia menyampaikan sejumlah TATP itu ditemukan beberapa wadah terpisah.
Rinciannya, TATP di wadah toples berisi 10 kg dan botol plastik ukuran 250 ml berisikan gotri.
Selain itu, bahan baku peledak TATP tersebut dimasukan di 4 wadah tupperware, setengah botol air minum hingga beberapa wadah lainnya.
"Selanjutnya tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan. Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahysat," tukasnya.
Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengatakan Imam ditangkap saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Cirebon, Jawa Barat pada 2017 lalu.
"Pada 18 September 2017, Presiden Jokowi akan menghadiri acara penutupan kegiatan Festival Keraton Nusantara (FKN) ke IX Tahun 2017 di Taman Gua Sunyaragi, Cirebon. Densus 88 Antiteror Polri menangkap teroris di sekitar bandara Cakrabhuwana, Cirebon, Jawa Barat, tiga jam sebelum Presiden mendarat," kata Ramadhan.
Dari tangan Imam, kata Ramadhan, Tim Densus 88 Antiteror Polri juga menemukan barang bukti lain.
Di antaranya, satu buah koper yang berisikan sangkur, airsoft gun, buku ajakan berjihad dan beberapa benda mencurigakan lainnya.
"Dari hasil penyelidikan awal pada saat itu, Imam diketahui terkait dengan jaringan JAD dan berniat untuk merampas senjata anggota polisi yang mengamankan kedatangan presiden sekaligus melukainya," ujarnya

Bom 'Mother of Satan' Diledakkan, Langsung Tanah Longsor
Bahan peledak 35 Kg TATP berjuluk The Mother Of Satan telah dimusnahkan oleh tim Densus 88 Antiteror Polri.
Ternyata, bahan peledak ini memiliki daya ledak yang tinggi.
Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar menyampaikan bahan peledak tersebut diledakkan di sekitar Gunung Ceremai, Majalengka, Jawa Barat.
"Selanjutnya tim Jibom Brimob Polda Jabar melakukan tindakan pemusnahan terhadap bahan peledak tersebut di sekitar lokasi penemuan. Dari hasil pemusnahan itu diketahui ternyata bahan peledak tersebut masih menghasilkan efek ledakan yang dahsyat," kata Aswin saat dikonfirmasi, Senin (4/10).
Dijelaskan Aswin, pemusnahan bahan peledak itu bahkan menyebabkan tanah longsor hingga menyebabkan lubang tanah di sekitar lokasi.
"Terbukti TATP sebanyak 50 gram yang dimusnahkan di atas tanah menimbulkan lubang dengan diameter sekitar 1 meter dengan kedalaman 20 cm. Pemusnahan lainnya dalam jumlah beragam bahkan menimbulkan getaran hebat, lubang di permukaan tanah, pecahan batu dan tanah longsor," jelasnya.
Lebih lanjut, Aswin menuturkan tidak semua barang bukti TATP diledakkan oleh penyidik.
Sebagiannya dibawa untuk dijadikan barang bukti.
"Sebagian sisa TATP saat ini diamankan untuk barang bukti sekitar tiga perempat botol air mineral ukuran 1,5 liter dan disimpan oleh tim Jibom Brimob Polda Jabar untuk dilakukan penelitian lebih lanjut," tukasnya.(Tribun Network/igm/wly)