Cerita dari Solo

Sejarah Rowo Jombor Klaten : Kampung yang Ditenggelamkan di Zaman Penjajahan Belanda

Pada zaman dahulu, sebelum jadi danau, Rowo Jombor sebenarnya merupakan sebuah perkampungan.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Aji Bramastra
Tribunsolo.com/Rahmat Jiwandono
Rowo Jombor, yang berada di Dukuh Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. 

"Dulu disini hanya jalan setapak, talut danau tersebut baru dibangun tahun 1965," cerita Muh.

Sebagai informasi, Rowo Jombor ini berbentuk segi tidak beraturan, dengan panjang 7,5 kilometer.

Baca juga: Asal-usul Warung Apung di Rawa Jombor Klaten : Berdiri Setelah Soeharto Lengser, Kini Akan Diratakan

Kedalaman danau mencapai kedalaman 4,5 meter, serta menampung air sebanyak 4 juta meter kubik.

Tujuan utama dari pembangunan Rowo Jombor ini untuk menampung air dari sungai-sungai di sekitar.

Selain itu, untuk mengendalikan banjir serta persediaan air irigasi.

Berikutnya, danau ini dimanfaatkan warga sekitar untuk keperluan pariwisata, dengan banyak berdirinya warung apung.

Ada juga warga yang memanfaatkan untuk budidaya ikan.

Kini, pemerintah pusat memutuskan untuk mengembalikan fungsi Rowo Jombor untuk fungsi awalnya, yaitu sebagai penampung air untuk irigasi sawah dan kebun.

Kondisi proyek revitalisasi Rowo Jombor Klaten, Rabu (6/10/2021).
Kondisi proyek revitalisasi Rowo Jombor Klaten, Rabu (6/10/2021). (TribunSolo.com/Mardon Widiyanto)

Rowo Jombor tengah menjalani revitalisasi dengan anggaran Rp 20 miliar.

Untuk fungsi rekreasi masyarakat, di sekeliling Rowo Jombor akan dibangun pedestrian yang bisa difungsikan sebagai jogging track.

Proyek Dimulai September

Proyek revitalisasi Rowo Jombor di Kabupaten Klaten sudah mulai dikerjakan.

Meskipun begitu, salah satu warga Dukuh Drajat, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Muh (60) mengaku tidak mempersalahkan pembangunan tersebut.

Menurutnya, proyek tersebut tidak mengganggu aktivitasnya sebagai Nelayan.

Baca juga: Nasib Pemilik Warung Apung di Rawa Jombor Klaten : Mau Dipindah,Ada yang Disegel karena Langgar PPKM

Baca juga: Mulai dari Nol Lagi, Pemilik Warung Apung Merana Dipindah ke Darat karena Revitalisasi Rawa Jombor

"Saya sebagai nelayan tak masalah jika revitalisasi Rowo Jombor jadi atau tidak dilaksanakan, tidak menganggu aktivitas saya," kata Muh kepada TribunSolo.com, Rabu (6/10/2021).

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved