Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Perlintasan Bedowo, Lokasi Kecelakaan Maut yang Renggut Dua Nyawa Bakal Dipasangi Palang Pintu

Setelah tragedi KA Gajayana sambar mobil isuzu panther pada Senin (11/10/2021) lalu, Bupati Sragen langsung berkoordinasi dengan PT KAI Daop VI.

TribunSolo.com/Septiana Ayu
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat ditemui di Kompleks Pemda Sragen, Senin (30/8/2021). 

Dari pantauan TribunSolo.com, rumah duka juragan soto di Desa Jurangrejo, Kecamatan Karangmalang dipadati pelayat dari sanak saudaranya hingga tetangganya.

Warga berbondong-bondong menyaksikan evakuasi usai KA Gajayana vs mobil di perlintasan tak berpalang pintu di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Senin (11/10/2021) malam.
Warga berbondong-bondong menyaksikan evakuasi usai KA Gajayana vs mobil di perlintasan tak berpalang pintu di Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Senin (11/10/2021) malam. (TribunSolo.com/Istimewa)

Saat detik-detik jenazah dibawa ke pemakaman sejauh 1 km pukul 11.00 WIB, isak tangis pecah.

Tampak sejumlah anaknya dan cucunya, berurai air mata melihat jenazah orangtuanya meninggalkan rumah duka.

Terlihat sebagian orang memeluknya dan berkata "Sabar..diikhlaskan," ucap pelayat dengan lirih.

Keduanya lantas dibawa ke pemakaman umum Krejing, Desa Jurangjero.

Ketua RT Setempat, Tugino mengatakan keduanya dikenal dengan sosok yang baik dan berbaur dengan masyarakat.

Baca juga: Hati Ambyar Diputus Pacar, Pemuda di Kerjo Karanganyar Nekat Naik Tower,Teriak-teriak & Ancam Terjun

Baca juga: Suasana Rumah Duka Pasutri Tertabrak KA Gajayana di Sragen : Pelayat Datang, Tunggu Anak dari Bogor

"Keduanya sosok yang baik, sangat berbaur dengan masyarakat, selalu ikut kegiatan sosial masyarakat," katanya kepada TribunSolo.com.

Sebelum kejadian, kedua korban pulang ke rumah untuk mengikuti pengajian untuk memperingati kematian tetangganya setelah berjualan soto di Kecamatan Masaran.

"Dua-duanya selalu datang ke pengajian warga," ujarnya.

"Ketika ada warga yang menggelar hajatan selalu datang, dan lebih memilih menutup warung sotonya," terangnya.

Diketahui, Hadi Mulyono juga merupakan tokoh di lingkungan setempat, yang pernah menjabat sebagai ketua RW selama satu tahun.

Kepergian yang sangat mendadak, tidak hanya menyisakan duka untuk keluarga, namun masyarakat Dukuh Dayu.

"Sangat sedih, kita semua kaget," aku dia.

Menunggu Anaknya di Bogor

Sebelumnya, rumah duka korban tertabrak KA Gajayana didatangi pelayat di Desa Jurangrejo, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Selasa (12/10/2021).

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved