Berita Klaten Terbaru
Potret Sederhananya Keluarga Khoirudin, Atlet Pencak Silat Asal Klaten yang Raih Emas PON XX Papua
Keluarga Khoirudin Mustakim (20) atlet asal Dukuh Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten terlihat sederhana.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Keluarga Khoirudin Mustakim (20) atlet asal Dukuh Jurangkajong, Desa Karangpakel, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten terlihat sederhana.
Ayahnya, Paini Kismo Suwito (65) adalah seorang buruh tani.
Namun, Khoirudin tidak pernah minder dan terus membuat prestasi. Terbukti dalam PON XX Papua.
Ya, atlet silat itu baru saja mengharumkan nama Provinsi Jawa Tengah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dengan menyabet medali emas.
Lantas bagaimanakah kehidupan sehari-harinya?
Baca juga: Cerita Orang Tua Atlet Pencak Silat Asal Klaten yang Sabet Emas di PON XX Papua: Doa dan Puasa
Baca juga: Atlet Silat Asal Klaten Khoirudin Mustakim Menyabet Medali Emas PON XX Papua
Pemuda 20 tahun itu tinggal bersama orang tuanya Paini Kismo Suwito (65) dan Samiyem (62) di sebuah rumah yang sangat sederhana.
Rumahnya terbentuk joglo atau limasan dengan genteng yang sudah menua.
Bahkan sebagian sering bocor saat hujan cukup deras turun di wilayah Klaten, hal ini seperti di bagian atas ditambal seng pada sejumlah sisi.
Terlihat rumah tersebut berdinding tembok dicat warna hijau.
Memasuki rumahnya, ada beberapa perabotan-perabotan di rumah tersebut yang juga sederhana.
Meski lantai bukan keramik, tetapi saat berada di dalamnya terasa adem dan sejuk.
Bahkan ada pemandangan yang berbeda di dalam rumah, yakni sebuah lemari yang biasa untuk menyimpan pakaian, namun untuk menyimpan medali dan piala-piala.
Diketahui medali dan piala-piala tersebut merupakan hasil kerja keras Khoirudin Mustakim yang selalu mengikuti lomba dan kompetisi nasional maupun internasional.
Sang ibu, Samiyem mengaku sangat bangga, anaknya menang dan dapat mendali emas pada PON XX Papua.
"Saya gak nyangka, anak saya menang dan dapat medali emas di sana," kata kepada TribunSolo.com, Selasa (12/10/2021).
Samiyen mengatakan dirinya selalu mendoakan siang-malam untuk anaknya.
Bahkan dia mengaku dirinya melakukan puasa setiap senin dan kamis untuk kelancaran anaknya.
"Gak menyangka dengan ini, anak saya hisa membanggakan Keluarga dan masyarakat Klaten," ucap dia.
Paini Kismo Suwito (65) ayahnya juga sangat senang sekali anaknya bisa meraih medali emas.
"Pikiran kula dados ayem lan bungah, poro tetangga melu bungah (pikiran saya menjadi tenang dan senang, para tetangga pun ikut senang," ucap Paini.
Pria yang bekerja sebagai buruh tani tersebut mengaku anaknya tersebut sudah lama suka bergelut di dunia Pencak Silat.
Di tengah keterbatasan dia tidak pernah sedikitpun minder, apalagi orang tuanya buruh tani.
Bahkan ia mengatakan sejak SMP, anaknya selalu mengikuti pertandingan pencak silat.
"Kula buruh tani teng sabin, putra kula pun bungah di dunia pencak silat (saya buruh tani di Sawah, anak saya itu sangat senang di dunia pencak silat," kata dia.
Khoirudin Mustakim merupakan anak terakhir dari empat bersaudara.
Sebagian dari kakaknya merupakan orang berhasil dalam karir yang membanggakan orang tua dan keluarganya.
Kakak yang pertama bernama Ngatmi (35), kemudian kakak yang kedua bernama Suranto (32).
Saat ini Suranto bertugas sebagai polisi di Polsek Bayat.
Kemudian kakaknya yang ketiga bernama Fitri Lestari (30) seorang perawat di Prambanan.
Kemudian Khoirudin Mustakim sendiri saat ini sedang menimba ilmu di UNS pada jurusan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK).
Peraih Medali Emas
Atlet silat asal Kabupaten Klaten mengharumkan nama Provinsi Jawa Tengah di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Dia adalah Khoirudin Mustakim yang berhasil menyabet medali emas.
Ia berhasil mmengalahkan pesilat dari Kalimantan Selatan di laga final Pencak Silat PON XX Papua di kelas B (50-55 kilogram).
Ketua Harian Pengprov IPSI Jawa Tengah, Darmadi membenarkan ada atletnya dari Klaten mendapatkan medali emas di Kelas B (50 kilogram - 55 kikogram).
Baca juga: Viral Atlet Tinju PON Papua Dipukuli di Luar Ring : Ulah Atlet DKI Jakarta Banting Pintu Picu Emosi
Baca juga: Atlet Renang Asal Sragen Fauzziyah Rahma Sabet Medali Perak di PON XX Papua
"Pesilat dari Klaten yang membela Jawa Tengah berhasil meraih emas dalam PON XX Papua," kata Darmadi kepasa TribunSolo.com, Selasa (12/10/2021).
Dia menerangkan Khoirudin dilatih oleh seorang guru olahraga di MAN 2 Klaten.
"Khoirudin didampingi pelatih Slamet Haryo dalam PON XX Papua," ujar Darmadi.
Selain bersyukur, dia terima kasih atas semua dukungan dari seluruh elemen masyarakat Jawa Tengah, terutama Kabupaten Klaten.
"Alhamdulillah, capaian ini berkat doa dari seluruh masyarakat Jawa Tengah," harap dia. (*)