Berita Klaten Terbaru
Ubah Sukun Bernilai Lebih, Emak di Klaten Raup Untung Berlipat, Pasarkan Produk hingga Luar Negeri
Cemilan bernama stik yang dibuat dengan ketang, singkong hingga ubi sudah biasa ditemukan.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
“Kami sempat mengirim stik sukun itu ke Bali, Taiwan, Malaysia, Australia, hingga Arab,” aku dia.
Harga stik sukun bermacan-macam, beriksar Rp 26 ribu hingga Rp 44 ribu per kilogram.
Selain itu, dia mengatakan dalam pemasaran produknya, ia menggunakan marketplace berbasis aplikasi.
"Saat ini kita pakai marketplace, yang penting kami bisa survive dahulu," ujarnya.
Baca juga: Jawaban Politis Gibran Ditanya Soal Hebohnya Barisan Pendukung Ganjar : Memang Aku Celeng?
Diterjang Pandemi
Bahkan pandemi yang sudah berlangsung dua tahun ini, membuatnya harus bersabar.
"Saat pandemi Covid-19, rata-rata di bawah itu walaupun pernah juga hingga 500 kilogram saat memasuki panen raya sukun,” jelas dia.
Novi mengatakan meski pembeli produknya semakin berkurang karena daya beli masyarakat menurun, ia tidak menurunkan harga serta kualitas.
Ia menuturkan dalam menggoreng stik Sukun ini menggunakan minyak goreng dan margarin yang saat ini harganya relatif mahal serta memasak hingga warnanya kuning.
"Produk kami tanpa bahan perwarna, sehingga Stik bikinan kami bisa bertahan hingga enam bulan," kata dia. (*)