Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Ubah Sukun Bernilai Lebih, Emak di Klaten Raup Untung Berlipat, Pasarkan Produk hingga Luar Negeri

Cemilan bernama stik yang dibuat dengan ketang, singkong hingga ubi sudah biasa ditemukan.

Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Mardon Widiyanto
Pemilik stik sukun, Nur Novita Sari (40) menunjukan produk olahan makanan ringan dari buah sukun di Dukuh Kuwiran, Desa Plawikan, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. 

“Kami sempat mengirim stik sukun itu ke Bali, Taiwan, Malaysia, Australia, hingga Arab,”  aku dia.

Harga stik sukun bermacan-macam, beriksar Rp 26 ribu hingga Rp 44 ribu per kilogram.

Selain itu, dia mengatakan dalam pemasaran produknya, ia menggunakan marketplace berbasis aplikasi.

"Saat ini kita pakai marketplace, yang penting kami bisa survive dahulu," ujarnya.

Baca juga: Jawaban Politis Gibran Ditanya Soal Hebohnya Barisan Pendukung Ganjar : Memang Aku Celeng?

Diterjang Pandemi

Bahkan pandemi yang sudah berlangsung dua tahun ini, membuatnya harus bersabar.

"Saat pandemi Covid-19, rata-rata di bawah itu walaupun pernah juga hingga 500 kilogram saat memasuki panen raya sukun,” jelas dia.

Novi mengatakan meski pembeli produknya semakin berkurang karena daya beli masyarakat menurun, ia tidak menurunkan harga serta kualitas.

Ia menuturkan dalam menggoreng stik Sukun ini menggunakan minyak goreng dan margarin yang saat ini harganya relatif mahal serta memasak hingga warnanya kuning.

"Produk kami tanpa bahan perwarna, sehingga Stik bikinan kami bisa bertahan hingga enam bulan," kata dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved