Berita Klaten Terbaru
Klaster PTM di Solo Jebol, Sri Mulyani Minta Satgas Corona Klaten Ambil Sampel Acak Swab di Sekolah
Munculnya klaster pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Solo, membuat Pemkab Klaten bersiaga.
Di antaranya SMPN 8 sebanyak 11 siswa dan SMPN 4 satu siswa yang positif.
Kepala SMPN 8 Surakarta, Triad Suparman, mengatakan total ada 33 orang di sekolahnya yang dilakukan tracing oleh Dinas Kesehatan Kota Solo.
"30 siswa dan 3 guru yang melakukan swab PCR, hasilnya ada 11 siswa yang positif Covid-19," ujarnya kepada TribunSolo.com, Rabu (20/10/2021).
Baca juga: Senangnya Pedagang Souvenir di Jurug Dapat Rezeki Nomplok, Usai Anak-anak Boleh Masuk Kebun Binatang
Baca juga: Teganya Pengirim Orderan Fiktif Makanan ke Panti Asuhan di Klaten, Pengurus Pun Bingung Membayarnya
Adapun 11 siswa itu merupakan siswa kelas 7,8 dan 9 yang sudah beberapa kali melakukan PTM.
Setelah adanya temuan itu, SMPN 8 Surakarta dilakukan penghentian aktivitas PTM.
"Selama sebulan sementara Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), tidak lanjut tracing siswa yang positif langsung dari Dinas Kesehatan yang diarahkan per Kecamatan tempat tinggal siswa," ujarnya.
Menurut dia, langkah tersebut diambil karena adanya indikasi penularan virus Covid-19 di luar sekolah.
"Prokes di sekolah ketat, sesui prosedur yang ditentukan serta kami lakukan ganjil genap untuk setiap masuk kelas," ujarnya.
Kepala SMPN 4 Surakarta Sri Wuryanti mengatakan total ada 1 siswa sekolahnya yang terpapar Covid-19.
"Satu siswa, kelas 7 yang baru pertama melakukan PTM," ujarnya.
Wuryanti mengatakan dari hasil positif 1 siswa tersebut, dilakukan tracing lanjutan kepada siswa lainya.
"Sebelumnya ada 33 yang di tes PCR, hasilnya 1 siswa itu, terus dilanjutkan tracing ke 13 siawa hasilnya belum keluar semoga hasilnya tidak positif," ujarnya.
Karena adanya temuan kasus ini, SMPN 4 Surakarta harus kembali melakukan PPJ.
"Baru pertama masuk langsung dihentikan sementara," harap dia.
Kian Menjalar ke SMP