Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Satpol PP Tertangkap Basah Ngamar Bareng PSK dan Dirazia, Saat Ditanya Alasannya Sedang Menyamar

Seorang satpol PP tertangkap basah tengah ngamar dengan PSK saat ada razia, ditanya alasannya sedang menyamar.

Editor: Eka Fitriani
Tribun Lampung
Ilustrasi satpol PP 

"Mereka dari 2019, tapi pindah-pindah. Tadi keterangan ada dari Apartemen Aeropolis, karena Aeropolis sering dilakukan operasi. Makannya mereka lari ke kos-kosan, untuk tarifnya Rp 350 satu kali main," tuturnya.

Baca juga: Viral Pasangan Ini Dulu Waktu SD Sering Saling Ejek, Tak Disangka saat Dewasa Malah Menikah

Baca juga: Apakah Anda Sadar? Foto Erick Thohir Kini Kerap Mejeng di ATM Bank BUMN, Ini Penjelasan Stafsus

Menanggapi terkait ada dua oknum Satpol PP diduga yang ikut terkena razia, Agapito menyebut mereka hanya sedang bertugas melakukan penyamaran.

5 PSK open BO terjaring di Tangsel

Dalam peristiwa lain, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Tangerang Selatan mengamankan Pekerja Seks Komersil (PSK) yang tengah hamil.

Selain PSK yang sedang hamil tersebut, petugas juga menjaring empat PSK di bawah umur.

Mereka menjajakan cinta kepada pria hidung belang melalui open BO menggunakan aplikasi jejaring sosial.

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangerang Selatan, Muksin Al Fachry menjelaskan, ada dua PSK yang ketahuan masih di bawah umur.

"Wanita open BO dua orang anak di bawah umur dan tiga orang dewasa," jelas Muksin kepada wartawan, Selasa (26/10/2021).

Ia melanjutkan, empat diantaranya langsung diamankan namun, satu orang yang tengah hamil mendapatkan penanganan khusus.

"Dibawa ke rumah Antara Marcilea dan satu orang lagi dibawa ke Dinsos Tangsel karena lagi hamil untuk diambil langkah lebih lanjut," papar Muksin.

Operasi penjaringan wanita open BO ini dilakukan dibeberapa wilayah yang ada di Tangerang Selatan.

Kebanyakan berupa indekos dan apartemen yang lokasinya agak terpencil.

"Lokasi di kos-kosan wilayah Rawa Mekar Jaya kemudian sebuah apartemen di Ciputat, dan apartemen di wilayah Rawa Buntu," ucapnya.

Pasalnya, kelima PSK tersebut sudah melancarkan aksinya selama setahun selama Pandemi Covid-19.

Tarifnya pun bervariasi tergantung hasil dari negosiasi.

"Ada yang empat bulan sampai satu tahun beroperasi, tarifnya antara Rp 500 ribu sampai satu juta," pungkas dia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved