Viral
Nasib Nenek Trimah Usai Dibawa Anak ke Panti Jompo, Diangkat Ibu Oleh Konglomerat, Dapat Rp 100 Juta
Pengusaha kaya raya Shandy Purnamasari dan Gilang Widya Pramana pun langsung menemui Nenek Trimah usai kisahnya viral.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, MALANG - Kisah hidup seorang ibu di Magelang bernama Trimah, membuat sejumlah warganet merasa sedih.
Bagaimana tidak? Trimah adalah ibu tua yang dititipkan tiga anaknya ke panti jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, di Malang, Jawa Timur.
Wanita lanjut usia 65 tahun itu sudah enam hari tinggal di panti jompo.
Kini setelah kisahnya viral di media sosial, banyak pihak yang langsung bersimpati.
Bahkan, meskipun diabaikan oleh anak kandung, banyak orang yang ingin mengangkat Trimah sebagai ibu.
Baca juga: Alasan 3 Anak Trimah Tega Titipkan Ibu Mereka ke Panti Jompo : Tak ada Biaya, Kini Masih Ikut Mertua
Baca juga: Mamah Dedeh Menangis Dengar Pengakuan Nenek Trimah yang Diserahkan Anak ke Panti Jompo: Allah Benci
Sebelumnya, diwawancarai di sebuah televisi swasta, nenek Trimah menceritakan alasan tiga anaknya tega menyerahkannya ke panti jompo.

Ketiga anak itu beralasan tak bisa mengurus sang ibu, lantaran kesulitan ekonomi.
"Alasannya enggak mampu biayain orangtua karena dia masih numpang sama mertua, anaknya empat,"
"Terus karena kondisi Covid ini jadi dia diberhentiin kerja, yang laki-laki,"
"Punya anak perempuan juga sama, jadi pada ngojek sekarang. Tiga-tiganya," ungkap nenek Trimah dilansir dari kanal Youtube TV One News yang ditayangkan, Minggu (31/10/2021).
Sambil berurai air mata, nenek Trimah berharap anak-anaknya masih mau menengok atau menjemputnya pulang.
"Mudah-mudahan terbuka pintu hatinya masih sayang sama Kita masih ngambil kita. Atau masih nengokin kita sewaktu-waktu," ujar nenek Trimah.
Trimah yang berasal dari Magelang, dititipkan di panti jompo Griya Lansia di Malang, Jawa Timur.
Pengelola Griya Lansia, Nur Hadi Rahmat, menyebut tidak bermaksud memviralkan nenek Trimah yang dititipkan anaknya ke panti jompo di media sosial.
Nur Hadi Rahmat hanya ingin melakukan syiar, agar orang-orang di luar sana senantiasa menjaga hubungan baik dengan orangtua terutama ibu.