Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Orderan Fiktif Atas Nama Deni Sumargo Teror Pedagang di Sragen, Minta Makanan Dikirim ke Pesantren

Setelah Klaten dan Karanganyar, penipu Deni Sumargo kini muncul di Sragen. Dia menyasar pedagang di Sragen dengan order fiktif.

TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari
Isi percakapan di whatsapp antara Deni Sumargo dengan salah satu pedagang, yang meminta barang dikirim ke Ponpes An Nahl Hidayatullah Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Setelah Klaten dan Karanganyar, penipu Deni Sumargo kini muncul di Sragen

Dia menyasar pedagang di Sragen dengan order fiktif.

Modus yang digunakan sama, yakni memesan makanan dari pedagang dengan menggunakan orderan fiktif, untuk dikirimkan ke satu tempat.

Baca juga: Pedagang dan Pengurus Panti di Klaten Lapor Polisi, Kasus Penipu Ngaku Bernama Denny Sumargo Diusut

Baca juga: Denny Sumargo Pamer Foto Elus Perut Olivia Allan, Isyaratkan Sang Istri Hamil Anak Pertama?

Kali ini, Deni Sumargo melalui nomor Whatsapp +6281234418130 meminta pedagang untuk mengirimkan makanan ke Pondok Pesantren An Nahl Hidayatullah Sragen

Pengurus Ponpes, Dyah Suhartati mengaku kewalahan dengan banyaknya pedagang yang datang mengantarkan makanan, padahal tidak pernah memesan. 

"Awalnya hari Kamis pagi, ada pedagang bakso kuah kesini, menanyakan apakah benar ada yang namanya Pak Deni Sumargo, katanya pesan bakso 30an porsi," katanya kepada TribunSolo.com, Senin (1/11/2021). 

Kepada Dyah, pedagang bakso tersebut mengaku telah ditransfer sejumlah uang.

Baca juga: Kisah Masa Masa Kecil Denny Sumargo, Ternyata saat Bayi Dititipkan di Panti Asuhan karena Hal Ini

"Katanya sudah ditransfer dengan dikirim bukti transfer Bank BCA atas nama Fitri Nur Azizah, katanya kelebihan Rp 200.000 dan meminta dikembalikan dalam bentuk uang," jelasnya. 

Kemudian, tak lama penjual sate ayam datang dengan membawa puluhan bungkus sate.

"Modusnya sama persis, nomor HP dan mengaku namanya Deni Sumargo, ngakunya kelebihan Rp 200.000 dan minta diganti isi pulsa," jelasnya. 

Setelahnya, Dyah menerima banyak telepon dari berbagai macam pedagang makanan, mulai dari seblak, gado-gado hingga bakso bakar.

Baca juga: Belajar dari Masalah Hidupnya, Denny Sumargo Bersyukur Dirinya Bisa Seperti Sekarang

Bahkan, salah satu pedagang seblak marah-marah saat mendatangi pondok pesantren An Nahl Hidayatullah, karena sudah terlanjur membuatkan seblak dengan porsi yang banyak. 

Pihak Ponpes pun juga tak bisa berbuat banyak, karena keterbatasan dana yang dimiliki untuk memberikan ganti rugi.

"Terakhir, pedagang ada yang telepon itu kemarin sore, konfirmasi apakah benar Pak Deni Sumargo memesan makanan," ujarnya.

Baca juga: Sering Dituding Tukang Selingkuh, Begini Tanggapan Denny Sumargo

Beruntungnya, sejak Senin pagi sudah tidak ada lagi pedagang yang menghubungi Dewi untuk mengkonfirmasi pesanan. 

"Sejak pagi sudah berhenti, tidak ada lagi yang telepon, semoga bisa terus berhenti," harapnya.

Kasus tersebut, tak sampai dibawa ke ranah hukum karena tindak kejahatan dilakukan melalui media sosial. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved