Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Remuk Berkeping-keping, UMKM di Sragen Gulung Tikar Imbas Pandemi,Tak Ada Pemasukan & Punya Angsuran

Selama tiga bulan ditutup ada beberapa pelaku UMKM yang bangkrut, ada sekitar 5-10 pelaku UMKM

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Suasana Night Market Sukowati, Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pelaku UMKM diharapkan menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi pasca diterpa pandemi covid-19.

Namun, mirisnya selama pandemi ini, beberapa pelaku UMKM di Kabupaten Sragen malah gulung tikar.

Hal itu diungkap Ketua Night Market Sukowati (Nimas), Alvian Prihantono.

"Tiga bulan Nimas ditutup ada beberapa pelaku UMKM yang bangkrut, ada sekitar 5-10 pelaku UMKM," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (5/11/2021).

Baca juga: Ditertibkan Satpol PP, Sejumlah PKL di Alun-alun Karanganyar Pasrah, Langsung Tutup Lapak dan Pulang

Baca juga: Bikin Sedih, 10 Juta Keluarga di Indonesia Terpuruk Masuk Kategori Miskin, Tercekik Jeratan Pandemi

Nimas merupakan program dari Pemerintah Kabupaten Sragen yang mewadahi pelaku UMKM di Sragen, yang terdiri dari 100 orang.

Tidak hanya makanan, produk UMKM lainnya berupa baju hingga kerajinan tangan dipamerkan di acara yang dikemas setiap Sabtu malam tersebut.

Penyebab banyaknya pelaku UMKM yang gulung tikar karena kondisi jualan yang lesu.

"Karena memang selama pandemi ini jualan juga lesu," kata dia.

Selama Nimas ditutup, pelaku UMKM di Sragen kelimpungan untuk memasarkan produknya.

Mereka terpaksa mencari tempat sendiri untuk berjualan, yang berdampak langsung ke penjualan.

"Otomatis penjualan menurun, karena di Nimas tempatnya sangat strategis, jadi Nimas sangat berpengaruh ke penghasilan kita," terangnya.

Bahkan, kini puluhan pelaku UMKM di Sragen masih menanggung tanggungan membayar angsuran tenda untuk berjualan di Nimas.

"Masih mengangsur pinjaman di bank untuk tenda itu, Rp 3 juta pertahun, sebulan Rp 300 ribu," ungkapnya.

Dengan begitu, tak ada modal dan pemasukan, yang membuat pelaku UMKM terpaksa gulung tikar.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved