Berita Karanganyar Terbaru
Daftar 7 Titik Alat Deteksi Bencana di Karanganyar: Alarm Berbunyi, Masyarakat Bisa Selamatkan Diri
Di Karanganyar sudah ada tujuh alat pendeteksi dini bencana alam. Sehingga Korban jiwa atau luka-luka dapat diminimalisir
Penulis: Desty Luthfiani | Editor: Tri Widodo
"Pada Jumat (19/3/2021) kemarin pembersihan sudah sampai 75 persen," terangnya.
Sundoro sendiri juga mengakui bahwa lokasi tersebut memang sering menjadi langganan longsor.
Baca juga: 11 Makam di TPU Bendungan Klodran Terancam Longsor, Pemindahan Terkendala Biaya dan Identitas
"Dalam pelaksanaan mitigasi juga cukup sulit, nanti kami akan tanami pohon guna mencegah terjadinya longsor susulan," ujarnya.
Selain akses jalan yang terputus, aliran listrik juga sempat terkendala.
"Sudah normal, aliran listriknya sudah sampai ke rumah warga, karena sebelumnya salah satu kabel listrik tertimpa pohon," jelasnya.
Sempat Dihentikan
Evakuasi longsoran yang menutup jalan di Dusun Kuryo, Desa Globo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar terpaksa dihentikan, Senin (15/3/2021).
Sebab, saat warga dan relawan melakukan kerja bakti tiba-tiba hujan turun.
Melihat cuara yang tidak mendukung tersebut, evakuasi dihentikan sementara.
Baca juga: Sedihnya Sularno : Siap Ditanam, Ternyata Ribuan Bibit Padi Hancur Tertimpa Longsor di Jumantono
Baca juga: Rumah Warga Tangkil Sragen Terancam Hanyut karena Longsor, Tak Bisa Tidur Nyenyak Kala Hujan Turun
"Tiba-tiba hujan gerimis di sela bersih-bersih, terpaksa kami hentikan," kata PLT Camat Jatiyoso, Kusbiantoro, Senin (15/3/2021).
"Kami khawatir kalau ada longsor susulan tiba," imbuhnya.
Guna mengatasi adanya longsor susulan, Kusbiantoro meminta warga untuk mengaktifkan segala saluran irigasi yang sebelumnya terbengkalai di sisi atas tebing.
"Ada saluran irigasi warga namun tidak terurus dan mampat, sehingga kami benahi dahulu kalau ada hujan bisa buat menampung," ujarnya.
Baca juga: Khawatir Terjadi Longsor Susulan, Warga Gabusan Sragen Tak Bisa Tidur Nyenyak
Namun melihat kondisi awan yang tebal, Kusbiantoro terpaksa harus menghentikan upaya pembersihan sedikit lebih lama.
"Kalau hanya gerimis masih bisa kita lanjutkan tapi karena kita lihat awannya sangat tebal, kami lumayan khawatir, takutnya parit meluap malah longsor lagi," terangnya.