Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Rute Makam Joko Tingkir, Salah Satu Wisata Religi di Sragen yang Wajib Dikunjungi

Rute menuju wisata religi Makam Joko Tingkir yang berlokasi di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Sragen.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Pintu masuk pemakaman Kiai Ageng Butuh (Raja Pengging II) dan anaknya Raden Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) Raja Pajang pertama, di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Makam Butuh atau dikenal dengan nama Makam Joko Tingkir di Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, merupakan salah satu tempat wisata religi terkenal di Sragen.

Lokasinya hanya berjarak 50 meter dari pinggir Sungai Bengawan Solo.

Dalam kompleks makam tersebut, bersemayam keluarga Ki Ageng Kebo Kenanga atau Ki Ageng Butuh.

Sosoknya dikenal sebagai Adipati Pengging II di Boyolali, setelah menggantikan ayahnya, Raden Handayaningrat.

Baca juga: Kepercayaan Warga Giriwoyo Wonogiri Jadi Langganan Banjir : Hanya Luweng yang Bisa Bikin Air Surut

Selain itu, disamping makamnya, ialah makam sangat istri yakni Roro Alit, putri dari Sunan Lawu, yang mana Sunan Lawu diketahui merupakan putra Prabu Brawijaya V.

Kemudian, masih dalam satu tempat, terdapat makam Mas Karebet/Raden Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya.

Pintu masuk pemakaman Kiai Ageng Butuh (Raja Pengging II) dan anaknya Raden Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) Raja Pajang pertama, di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen.
Pintu masuk pemakaman Kiai Ageng Butuh (Raja Pengging II) dan anaknya Raden Joko Tingkir (Sultan Hadiwijaya) Raja Pajang pertama, di Dukuh Butuh, Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen. (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

Sultan Hadiwijaya merupakan Sultan Pajang di perbatasan Surakarta dan Sukoharjo yang memerintah selama 40 tahun.

Disamping makam Raden Joko Tingkir, bersemayam Kanjeng Pangeran Benowo, yang tak lain merupakan putra Raden Joko Tingkir.

Kiprahnya, Kanjeng Pangeran Benowo merupakan pengganti Raden Joko Tingkir, sebagai Sultan Pajang Kedua, yang memimpin dari tahun 1587-1588.

Terdapat 3 makam berdekatan, yang diketahui merupakan makam Kanjeng Pangeran Monco Negoro, Kanjeng Tumenggung Wilomarto, Kanjeng Tumenggung Wuragil.

Ketiganya, merupakan sahabat Raden Joko Tingkir yang menemaninya ketika menyusuri Sungai Bengawan Solo menggunakan perahu.

Juga terdapat makam Senopati Pajang, yakni Kanjeng Pangeran Haryo Sinawung, yang berada di sebelah kiri makam.

Serta terdapat beberapa makam lagi, yang masih kerabat dengan Raden Joko Tingkir.

Di luar makam juga terdapat sejumlah makam yang tidak dikenali, yang diketahui merupakan makam para pengikut Raden Joko Tingkir.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved