Diduga Orangtua tak Dukung Suami Kepsek Jadi Kades di Taput, 8 Bocah Turun Kelas
Diduga orangtua tak mendukung suami kepsek jadi Kades di Tapanuli Utara, sebanyak 8 bocah turun kelas.
"Harapan kita persoalan ini segera diatensi aparat hukum demi keadilan."
"Sebab, menurut penuturan korban dan keluarganya, kedua anak ini telah mengalami trauma mendalam setelah menjadi korban penyalahgunaan jabatan sang Kepsek hingga harus rela duduk di bangku kelas II selama satu bulan seminggu terakhir," bebernya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapanuli Utara, Bontor Hutasoit mengaku sudah memanggil Kepala SDN 173377 berinisial JS.
Menurut Bontor, saat pemanggilan, JS membantah tudingan tersebut.
JS mengatakan, bahwa delapan anak yang turun kelas itu karena belum fasih membaca.
"Dalam keterangannya, Kepsek SDN 173377 membantah hal itu."
"Kedua anak tersebut didudukkan di bangku kelas II adalah karena kedua siswa belum fasih dalam membaca, itu jawabannya," ujar Bontor, Selasa.
Adapun kedua bocah yang dimaksud Bontor adalah R dan W.
"Kalau dapodiknya itu tetap, Kelas VI dan Kelas IV. Namun, karena tidak lancar membaca, keduanya diajari di kelas II pada jam belajar membaca," jelasnya.
Bontor mengungkapkan, kini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan pihak kepolisian.(*)