Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Solo Terbaru

Driver Gojek di Solo Demo Tolak Ongkir Go Food Turun, Gojek Jelaskan Alasan di Balik Tarif Berubah

Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari Gojek unjuk rasa di depan kantor perwakilan PT Gojek Indonesia, Senin (22/11/2021).

Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Fristin Intan Sulistyowati
Ratusan driver Gojek berdemo di Kota Solo, menolak kebijakan turunnya ongkir Go-Food. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ratusan pengemudi ojek online (ojol) dari Gojek unjuk rasa di depan kantor perwakilan PT Gojek Indonesia, Senin (22/11/2021).

Duduk perkara aksi demo, ternyata para driver Gojek menolak turunnya harga ongkos kirim Go-Food.

Baca juga: Makin Jadi Andalan Konsumen, Gojek Dorong Inovasi di Tiga Layanan Utama

Aksi ini dilakukan mulai Jalan Dr Radjiman, Sondakan, Laweyan, Solo.

Pendemo lalu bergerak ke Balaikota Solo, pada pukul sekitar 11.00 WIB.

Tampak para pengendara ojek online itu datang dengan berseragam hijau Gojek.

Mereka menuntut harga ongkos kirim Go-Food, yang sebelumnya Rp 8.000 menjadi Rp 6.400.

Koordinator Gojek Kota Solo, Josafat Satrio mengatakan para pengemudi Gojek ini menyampaikan aspirasi kepada Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Kami ingin bertemu dengan Wali Kota Solo sebagai orang tua kami di Solo untuk menyampaikan keluhan kami," katanya, Senin (22/11/2021).

Kemudian perwakilan pengemudi Gojek untuk masuk ke Balai Kota Solo.

Mereka menyerahkan surat kepada perwakilan Pemkot Solo.

Hasil dari unjuk rasa tersebut, para driver Gojek meminta beraudiensi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, dalam waktu dekat.

Setelah memberikan surat tersebut, para pengemudi Gojek ini membubarkan diri dari Balaikota Solo.

Alasan Penyesuaian Ongkir

Terpisah, Head of Regional Corporate Affairs Gojek Central & West Java, Mulawarman, mengatakan pihaknya akan selalu terbuka terhadap tiap aspirasi dari mitra.

Menurutnya, Gojek sudah memiliki wadah seperti Kopdar dan berbagai platform komunikasi lainnya untuk para mitra dan komunitas driver menyampaikan aspirasi.

Mengenai penyesuaian ongkir, hal ini hanya diterapkan pada ongkir jarak dekat hingga 2 km saja, sedangkan ongkir dalam jarak di atas 2 km tetap sama.

"Hal ini dilakukan salah satunya untuk meningkatkan potensi pendapatan mitra yang memungkinkan adanya waktu penyelesaian order yang lebih singkat dengan jarak yang lebih dekat. Sehingga, mitra driver bisa lebih banyak mendapatkan order," kata Mulawarman.

Ditambah lagi, Gojek juga menyediakan skema apresiasi tambahan kepada mitra driver yang besarannya disesuaikan di masing-masing daerah.

"Hal ini sejalan dengan fokus kami untuk memaksimalkan peluang pendapatan mitra driver," kata Mulawarman.

"Berdasarkan hasil uji coba pemberlakuan penyesuaian ongkir di kota-kota lain, terdapat peningkatan jumlah order jarak dekat yang berdampak positif pada pendapatan bagi mitra driver kami, dibandingkan periode sebelum penyesuaian ongkir ini diberlakukan,"

Menurut Mulawarman, saat ini, layanan GoFood juga telah memulai fase pertama pemberlakuan biaya waktu tunggu (wait time fee) dan segera memberlakukan biaya parkir (parking fee) secara bertahap.

"Upaya ini diharapkan dapat semakin mendukung pendapatan mitra driver secara organik,” kata dia. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved