Pacar Anak yang Jual Perabot Rumah Ternyata Perawat dari Ngawi Jawa Timur, Kerugian Capai Rp 24Juta
Pacar anak yang rela menjual perabot rumah di Bantul ternyata perawat dari Ngawi Jawa Timur, kerugian capai Rp 24 juta.
TRIBUNSOLO.COM - Seorang lelaki berinisial DRS (24) yang tinggal di Dukuh Paten, Kelurahan Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, Yogyakarta rela menjual berbagai barang di rumah demi sang pacar.
Kisah ini menjadi viral di media sosial.
Pengakuan DRS, sang pacar ternyata berasal dari Sidowayah, Jawa Timur.
Sidowayah merupakan nama salah satu desa di Ngawi, Jawa Timur.
Kepada DRS, sang pacar mengaku berprofesi perawat kepadanya.
Baca juga: VIRAL! Tempat Self Healing, Pengunjung Bisa Hancurkan AC, Kulkas Hingga TV, Harga Mulai Rp 100 Ribu
Baca juga: Mayat Ibu dan Bayinya Ditemukan Tewas di Kantong Plastik, Jasad Ditemukan di Penggalian Pipa
"Orangnya biasa, sederhana," kata DRS dari channel YouTube Polres Bantul.
DRS bercerita kalau si wanita itu baru dikenal satu bulan. Perkenalan terjadi saat ia bekerja. "Pintu masuk di giwangan," kata dia.
Berikut pengakuan lengkapnya:
Perkenalan itupun berlanjut. DRS kemudian menjalin hubungan sampai terjadilah peristiwa-peristiwa yang jadi sorotan.
Ketika berada di Polisi setelah diamankan, DRS mengaku melakukan perbuatan itu karena pendapatannya sebagai driver ojek online minim.
Terlebih, dia harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menuruti keinginan pacar yang baru dikenalnya selama satu bulan.
Selama itu pula, DRS kerap memenuhi kebutuhan pacarnya. Pasalnya, DRS mengaku sangat mencintai pacarnya.
"Sistemnya memberi ya langsung kasih, kadang berupa makanan, kadang tas dan kadang baju. Saya lakukan ya karena cinta," ujarnya.
DRS akhirnya menyesal karena telah menjual semua perabotan rumah ibunya demi menyenangkan sang pacar.
Ia pun mengaku sudah meminta maaf kepada ibunya dan akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di dalam penjara.
"Saya menyesal. Setelah merenung di sel saya menyesal lahir batin, Sudah minta maaf ke ibu saya. Yang jelas karena sudah begini ya berani berbuat harus berani bertanggung jawab," tutupnya.
Di sisi lain, DRS juga menyampaikan pesan kepada pacarnya. Dalam posisi keadaan terborgol dan memakai baju tahanan, DRS ingin agar sang pacar menjaga kesehatan dan tidak lupa untuk makan.
"Jaga kesehatan dan jangan lupa makan," ucapnya.
Kronologi DRS Menjual Perabotan Rumahnya
Kanit Reskrim Polsek Pundong Ipda Heru Pracoyo mengungkapkan, aksi DRS yang menjual seluruh barang perabotan di rumahnya tidak diketahui oleh ibunya.
"Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Kasihan Bantul sejak dua bulan lalu. Dia tinggal di tempat ia bekerja," ungkapnya, dilansir Tribun Jogja.
Selama ini DRS tinggal sendiri di rumah tersebut, sedangkan ayahnya juga sudah meninggal. DRS sempat bekerja sebagai ojek online di sekitar Terminal Giwangan.
Namun motor yang ia gunakan untuk bekerja justru digadaikan ke temannya.
Saat tak bisa bekerja menjadi ojol karena tak punya kendaraan, ia mulai mengenal perempuan asal Ngawi Jawa Timur yang tinggal di Yogyakarta.
"Sekitar tanggal 14 Oktober dia sudah mulai menjual perabotan rumah tangga, ada lemari, meja, kursi, semua perabotan di rumah habis. Termasuk daun pintu semua sudah habis," ungkapnya.
Baca juga: Aksi Pemuda Jual Perabotan Orang Tua Demi Pacar Berakhir Penjara, Titip Pesan Ini untuk Pujaan Hati
Baca juga: Kisah Andika Mahesa, Tukang Jaga Sandal Personel Kangen Band yang Mendadak Jadi Vokalis
Aksinya Terhenti setelah Dipergoki Tetangga
Hingga terakhir, pada hari Minggu (7/11/2021) kemarin DRS berniat menjual genting rumahnya.
Genting rumahnya sudah diangkut ke dalam truk untuk dijual.
Beruntung warga sekitar sempat menghentikan dan melaporkan perbuatan DRS ke ibunya.
Melihat isi rumahnya sudah dalam kondisi kosong, termasuk genting rumah sudah diturunkan, Paliyem marah dan melaporkan anaknya ke Polsek Pundong.
"Orang tuanya juga sudah bilang bahwa dirinya, Pak RT, tetangga, sudah sering menasehati, tapi tetap tidak bisa. Ibunya pun minta dilanjutkan (proses hukum)," katanya.
Heru menyatakan, pada hari Minggu pihaknya sempat memberikan waktu untuk mediasi.
Namun karena kesabaran sang Ibu sudah habis, DRS tetap dilaporkan ke Polsek Pundong.
"Saat itu kita kasih waktu untuk mediasi, namun paginya tetap melaporkan. Dan kita dari polsek tetap melayani laporan tersebut," tambahnya.
Total Kerugian Mencapai Rp 24 Juta
Dari pengakuan tersangka, perabotan rumah tangga telah dijual dengan harga yang jauh dari pasaran.
Misalnya lemari dan empat kursi panjang dijual seharga Rp 500 ribu.
Sementara dua daun pintu, meja kursi dijual seharga Rp 700 ribu.
"Harganya tidak sesuai, yang penting dia dapat uang. Uangnya itu digunakan untuk foya-foya bersama teman perempuannya," bebernya.
"Padahal kalau satu pintu saja, kalau normal dijual bisa Rp 2,5 juta. Sementara total kerugian kalau dihitung kurang lebih Rp 24 juta," imbuhnya.
Baca juga: VIRAL Video Souvenir Pernikahan di Tangerang Berupa Ikan Cupank, Berikut Faktanya
Baca juga: Viral Anak Punk di Kendal Ini Rampok Minimarket dan Rampas Motor, Motif Untuk Modal Nikah
Atas perbuatannya, DRS sudah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini meringkuk di sel tahanan Polsek Pundong.
Polisi menjeratnya dengan pasal 367 KUHP tentang Pencurian Dalam Keluarga dengan ancaman penjara paling lama lima tahun.(*)