Berita Sragen Terbaru
Ekspresi Anak SD di Sragen Disuntik Vaksin Covid-19, Menutup Wajah karena Takut hingga Menangis
Saat disuntik vaksin covid-19 ada-ada saja tingkah anak SD di Kabupaten Sragen.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Saat disuntik vaksin covid-19 ada-ada saja tingkah anak SD di Kabupaten Sragen.
Seperti yang terlihat di SD Muhammadiyah Sragen, nampak sebagian anak yang berani, dan yang lainnya takut-takut.
Bahkan, tak sedikit siswa sampai harus menangis, lantaran takut dengan jarum suntik.
Baca juga: Cara Mendapatkan Vaksin Anak Usia 6-11 Tahun di Boyolali: Bisa Melalui Sekolah dan Desa
Baca juga: Vaksin Anak 6-11 Tahun di Solo Digelar di Sekolah, Gibran Janji Semester 2 Semua Siswa Sudah Vaksin
Para guru siaga di dekat meja vaksin, untuk mencoba menenangkan siswa yang ketakutan.
Sebagian juga harus dipeluk erat dan bersembunyi di balik badan gurunya karena takutnya.
Nampak juga, ada seorang siswa laki-laki yang gelisah saat sudah duduk di meja vaksin.
Baca juga: Solo Siapkan Vaksin Booster untuk Masyarakat Umum Tahun Depan: Tunggu Jatah dari Pusat
Kemudian, tahu jarum mau disuntikkan ke lengannya, ia langsung menutup wajah menggunakan bajunya sendiri.
Salah satu siswa, Kanaya mengaku ia tak takut untuk disuntik.
"Tadi tidak menangis, rasanya juga nggak sakit, tapi ini rasanya seperti kaku," kata Kanaya kepada TribunSolo.com, Jumat (17/12/2021).
Lanjut siswa kelas dua itu, ada beberapa temannya yang menangis saat disuntik.
"Ada yang menangis, ada yang tidak, teman saya ada yang menangis, karena sampai berdarah," tambahnya.
Baca juga: Isu Vaksin Covid-19 Antena 5G & Pengendali Manusia, Jubir Kominfo : Itu Hoaks
Terpisah, kepala sekolah SD Muhammadiyah Sragen, Sumarno mengatakan hari ini ada total 270 siswanya disuntik vaksin.
"Total 270 siswa, dari kelas 1-6, dilaksanakan semua hari ini," kata Sumarno, Jumat (17/12/2021).
Seluruh siswanya yang mengikuti vaksinasi, telah mendapat persetujuan orang tua.
Ia berharap, dengan vaksinasi kali ini, sekolahnya dapat segera melaksanakan PTM secara penuh.
"Semoga anak-anak bisa sekolah seperti normal, enggak maksimal kalau belajar online atau PTM terbatas," pungkasnya. (*)