Berita Boyolali Terbaru
Ternyata untuk Bikin Stadion Kebogiro Berstandar FIFA, Pemkab Boyolali Telah Habiskan Rp 53 Miliar
Jika Kota Solo mempunyai Stadion Manahan, kini di Kabupaten Boyolali juga ada yang dibanggakan.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Jika Kota Solo mempunyai Stadion Manahan, kini di Kabupaten Boyolali juga ada yang dibanggakan.
Ya, dia adalah Stadion Kebogiro yang bertempat di Desa Paras, Kecamatan Cepogo.
Stadion bertaraf internasional ini diresmikan secara langsung oleh Bupati Boyolali, M. Said Hidayat didampingi Wakil Bupati (Wabup) Boyolali, Wahyu Irawan.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Boyolali, Supana bahwa stadion yang digagas Seno Samodro ini mulai dibangun pada tahun 2018.
Selanjutnya, pada tahun 2019 lapangan sepak bola dan tribun selesai dibangun, serta pada tahun 2020 dibangun pula pagar keliling, trotoar dan penataan lingkungan stadion.
Hingga pada tahun 2021 ini, telah terbangun tribun VVIP tiga lantai yang dilengkapi dengan videotron.
“Sampai saat ini pembangunan Stadion Kebogiro telah menghabiskan anggaran Rp. 53.199.445.719,” katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (17/12/2021).
Stadion ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas meliputi lobby, aula, ruang pemanasan, mushola di lantai satu.
Kemudian di lantai dua, ada ruang pelatih dan team, official, ruang panel, ruang pantry hingga medis.
Ada pula ruang direksi dan wasit, ruang pijat dan rendam, ruang penjaga, ruang panitia, toilet, tribun, ruang mediashoot dan komentator.
Bupati Said mengapresiasi atas terwujudnya stadion kebanggaan masyarakat Kota Susu ini.
Berawal dari mimpi Bupati Seno terdahulu, kini dapat memfasilitasi kegiatan olahraga yang sangat berkelas,
Terlebih memiliki panorama yang indah di lereng Gunung Merapi serta berada di jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) yang strategis.
Baca juga: Potret Stadion Kebogiro Boyolali: Lapangan Sepak Bola Standar FIFA, Suguhkan Panorama Merapi-Merbabu
Baca juga: Tak Beda dengan Stadion Manahan, Persis Solo Berharap Tuah Stadion Pakansari Hadapi Rans Cilegon FC
“Jadi penyemangat bagi generasi generasi berikut generasi boyolali ke depan untuk terus mampu berjuang memberikan hal yang terbaik,” harap dia.
Pembangunan Stadion Kebogiro, selain menjadi pusat kegiatan olahraga sepak bola, juga bersebelahan dengan lapangan panahan atau sport tourism.
“Bisa hanya untuk sekedar rekreasi, berkompetisi maupun menyaksikan ajang event atau pertandingan,” pungkas dia.
Dikresmikan Bupati
Akhirnya, Boyolali kini punya stadion berstandar FIFA.
Diketahui, pembangunan stadion di Boyolali yang ukuran lapangannya sesuai standar FIFA sudah selesai.
Stadion yang diberi nama Kebogiro yang dibangun di wilayah Desa Paras, Kecamatan Cepogo itu tak lama lagi bakal diresmikan.
Pantauan di lokasi, dari depan, stadion itu tampak besar, gagah nan megah.
Baca juga: Kurang Mujurnya Fans Leicester, Sudah Terlambat 20 Menit Datang ke Stadion, Kalah dari Napoli
Baca juga: 11 Desember, Waktu Skuad Persis Solo Bertolak ke Stadion Pakansari, Adaptasi Lapangan Segera Digeber
Belasan pekerja masih menyelesaikan proses finishing bangunan.
Ada yang masih mengerjakan pekerjaan pengelasan, pemasangan akrilik ikon stadion, ada juga pekerja yang merapikan nat granit.
Setelah masuk ke dalam tribun itu, pemandangan lapangan yang indah dengan background gunung Merapi-Merbabu yang bisa terlihat.
Dari tribun penonton, lapangan sepak bola seperti karpet hijau yang digelar.
Lapangan sepak bola ini juga telah dilengkapi garis warna putih dan dua buah gawang pada sisi Selatan dan utara.
Kemudian di atas tribun barat, juga nampak terlihat layar videotron yang bakal digunakan untuk menunjukkan skor sepak bola.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Supana mengatakan, stadion ini dibangun sejak tahun 2018 lalu.
Pembangunannya dilakukan secara bertahap.
"Dimulai dari pembebasan lahan, pembangunan pagar dan trotoar lalu penataan lahan lingkungan stadion,” ujarnya.
Supana menyebut, pembangunan stadion bertaraf internasional ini telah memakan anggaran lebih dari Rp 53 miliar.
Pembangunan tribun VVIP yang paling banyak memakan anggaran besar.
Tribun VVIP yang lengkap dengan fasilitas penunjang lainnya itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 3,6 Miliar sendiri.
"Di gedung VVIP ini dilengkapi dengan kolam untuk berendam, tempat pemanasan pemain, ruang ganti dan lain sebagainya," ujarnya
Stadion yang berada di Desa Paras, Kecamatan Cepogo ini memang disiapkan Bupati Boyolali, Seno Samodro berukuran sesuai sepakbola standar nasional Internasional FIFA.
Stadion yang ada di lahan seluas 15 hektar, ini mampu menampung lebih dari 12 ribu penonton.
Penonton akan terbagi dalam kelas ekonomi I mampu menampung sebanyak 6.000 penonton, kelas ekonomi II menampung 3.000 penonton dan kelas VIP mampu menampung 3.000 penonton.
Kemudian Akses masuk penonton dibagi dalam 12 pintu masuk, dimana kelas ekonomi sebanyak sembilan gerbang masuk stadion, dan tiga gerbang masuk stadion untuk kelas VVIP
Selain memanjakan penonton, stadion ini juga memanjakan para pemainnya.
Sebab selain fasilitasnya yang lengkap, rumput yang digunakan di lapangan sepak bola ini merupakan rumput jenis Zoysia Martella.
“Stadion Kebo Giro menggunakan rumput jenis Zoysia Martella. Bagus dipakai dibandingkan dengan stadion lain sehingga kita bisa bersaing terkait dengan kemampuan tingkat kualitas rumput termasuk resapan air sehingga drainase untuk air di lapangan bisa langsung meresap,” pungkasnya. (*)
