Cerita Ali Sering Terbangun, Gegara Dengar Benturan Kendaraan Tertabrak Kereta di Gemolong Sragen

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sragen, Catur Sarjanto masih mengupayakan dibangunnya palang pintu.

"Pengadaan palang pintu dari pihak PT KAI itu sudah tidak ada lagi, sehingga diserahkan kepada pihak pemerintah daerah," ujarnya.

"Namun kami juga terbentur masalah anggaran, sehingga kita perlu semacam pengajuan kepada pihak TAPD, yang membuat anggaran," tambahnya.

Baca juga: Soal Karantina 14 Hari Bagi WNI, dr Reisa : Keputusan di Tangan Luhut Binsar Pandjaitan, Kita Tunggu

Catur belum bisa memastikan, kapan palang pintu akan segera dibangun.

Sementara, pihaknya meminta kepada pemerintah kecamatan maupun desa setempat untuk menertibkan penjagaan perlintasan kereta api.

"Kalau di sini, penjagaannya belum sampai 24 jam, maka dari itu kita minta ke Pak Camat untuk dilakukan penjagaan secara tertib," terangnya.

Rencananya, penjagaan selama 24 jam akan mulai dilaksanakan mulai hari ini.

Detik-detik Tersambar

Sejumlah orang selamat meski pikap Mitsubishi L300 yang ditumpanginya tersambar kereta api Brawijaya di Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Kecelakaan tepatnya terjadi di Dukuh Candirejo, Desa Kwangen, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen pada Selasa (21/22/2021) pukul 21.30 WIB,

Beruntungnya, meski bodi pikap bagian belakang ringsek, seorang sopir dan dua penumpang di dalam mobil itu berhasil selamat.

Warga sekitar, Ali Makmuri (52) mengatakan ia menyaksikan langsung kejadian mengerikan itu.

Melihat kejadian itu, ia langsung berlari ke arah perlintasan kereta api, yang berada tepat di depan rumahnya.

"Kejadiannya tadi malam, sekitar pukul 21.30 WIB, ada mobil pikap L300 muat keranjang ayam, mobilnya memang melaju kencang sekali dari arah barat," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (22/12/2021).

Lanjut Ali, sebenarnya mobil pikap berwarna hitam itu sudah menyeberang perlintasan kereta api.