Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Baliho Puan Maharani di Lokasi Bencana Gunung Semeru Sudah Tidak Ada, Ternyata Dicopot Satpol PP

Baliho Puan Maharani yang bertebaran itu bertuliskan Tangismu, tangisku, ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
tony hermawan/surya.co.id
Baliho bergambar Ketua DPR RI Puan Maharani terpasang di depan Balai Desa Sumberwuluh, Candipuro, Lumajang. 

TRIBUNSOLO.COM -- Keberadaan baliho Puan Maharani di lokasi pengungsian bencana letusan Gunung Semeru mendadak jadi perbincangan hangat warganet di media sosial.

Rupanya, sejumlah baliho bergambar Puan Maharani itu kini sudah raib tak berbekas.

Hal itu setelah Satpol PP Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencopot baliho Puan Maharani yang bertebaran di lokasi pengungsian bencana letusan Gunung Semeru pada Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Fraksi Diminta Bagi Sembako Bergambar Puan Maharani, Ketua DPC Solo : Pernah, Logo PDIP Bukan Rudy

Baca juga: Reaksi Ganjar Pranowo Ada Survei Bikin Dia Unggul Berlipat dari Puan Maharani : Halah Survei Saja

“Iya benar sudah kami tertibkan semua, jumlahnya berapa tidak hafal,” kata kepala Satpol PP Lumajang Matali Bilogo kepada Kompas.com via telepon, Kamis.

Matali membantah pencopotan baliho Puan itu karena mendapat sorotan dari masyarakat.

Menurutnya, pencopotan baliho itu lantaran tak memiliki izin.

“Karena memang tidak ada izinnya, yang ditertibkan tidak hanya milik Puan Maharani, yang terpasang tidak berizin otomatis (dicopot),” ujar dia, dilansir dari Kompas.com.

Sesuai aturan, lanjut dia, menempatkan baliho apapun tanpa izin, harus ditertibkan.

“Perda memang mengatur begitu, pemasangan baner, reklame atau apapun yang tidak berizin harus diingatkan, dicopot,” jelas dia.

Matali memastikan, baliho lain yang tidak berizin di semua wilayah Kabupaten Lumajang akan ditertibkan.

“Selama petugas mampu ditertibkan,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, baliho Puan Maharani yang bertebaran itu bertuliskan 'Tangismu, tangisku, ceriamu, ceriaku. Saatnya bangkit menatap masa depan'.

 Tampak foto Puan dengan latar belakang gambar para pengungsi letusan Gunung Semeru.

Baliho tersebut baru muncul sekitar tiga hari menjelang Puan hendak berkunjung ke lokasi bencana letusan Gunung Semeru.

Sedangkan Puan sendiri datang ke lokasi dan memberikan bantuan pada Senin (20/12/2021).

Keberadaan baliho itu pun dikritik relawan hingga warga sebab dinilai tak etis. (*)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved