Berita Seleb
Dihujat Gara-gara Syuting di Semeru, Leo Consul Bagikan Potret Para Pengungsi yang Merasa Terhibur
Pasalnya, sejumlah pemain dan beberapa kru melakukan syuting di kawasan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Penulis: Rifatun Nadhiroh | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM - Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda yang tayang di ANTV kini tengah disorot oleh netizen.
Pasalnya, sejumlah pemain dan beberapa kru melakukan syuting di kawasan Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.
Syuting bahkan dilakukan di tempat pengungsian.

Hal inilah yang kemudian membuat geram para netizen menyebut tim produksi tak memiliki rasa empati.
Baca juga: Potret Gen Halilintar dan Keluarga Hermansyah Akhirnya Bertemu di Turki, Krisdayanti Batal ikut
Diketahui pemain Terpaksa Menikahi Tuan Muda yang syuting di Semeru adalah Leo Consul dan Rebecca Tamara.
Keduanya lantas menyampaikan permintaan maaf di Instagram masing-masing.
Meski begitu, kedua artis ini masih mendapat banyak hujatan dari netizen.
Leo Consul pemeran David sampai didoakan buruk dan diminta pulang ke Negara asalnya, Filiphina.
Baca juga: Pemain Sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda Syuting di Semeru,Leo Consul & Rebecca Tamara Minta Maaf
Hal ini kemudian membuat Leo ingin menjelaskan soal niatannya yang hanya ingin menghibur para pengungsi di Semeru.
Ia menyebut banyak orang di sana, yang kenal dengan sosok David di sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda.
Aktor berusia 34 tahun ini juga sekali lagi mengucapkan permintaan maaf.
Berikut sejumlah postingan Leo di Instagram-nya:
Baca juga: Citra Kirana Cemburu Rezky Aditya Beradegan Mesra dengan Jessica Mila, Netizen Justru Komentar Sinis
PART 1:
Ini Ibu Sujiarti. Ibu kehilangan 9 saudara kandungnya saat erupsi. Ibu memanggil saya “Mas David”, nama karakter saya di sinetron seperti yang banyak dari kalian tahu. Ibu membawa saya ke belakang rumahnya untuk menceritakan kisahnya, berbagi kesedihannya dan rasa sakitnya.
Saya dengan sepenuh hati mendengarkannya sementara saya mencoba menahan air mata saya agar tidak mengalir karena saya tahu itu adalah hal yang paling tidak ingin Ibu lihat. Ibu membutuhkan semangat dan bahu untuk bersandar dan saya dengan senang hati menawarkannya meskipun hanya sebentar.
Setelah mendengar ceritanya, Ibu minta tolong apakah dia bisa berfoto dengan saya menggunakan kamera saya karena hp punya Ibu hilang saat insiden mengerikan itu terjadi. Ibu kemudian bertanya apakah Ibu bisa minta nomor saya supaya Ibu bisa kontak saya nanti dan saya bisa mengirim foto-fotonya; Saya dengan seneng hati melakukan permintaan Ibu.
PART 2:
Saya diam selama beberapa hari dan menyerap semua hinaan yang saya terima di media sosial. Apa yang dilihat orang hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan cerita, tetapi kata-kata kasar dan menyakitkan dilontarkan kepada saya seolah-olah saya adalah manusia yang tidak berperasaan bahkan tanpa benar-benar mengenal saya sebagai pribadi. Orang dengan mudah menghakimi orang dan mengutuk mereka seolah-olah mereka tidak melakukan satu kesalahan pun dalam hidup mereka.
Inilah kebenarannya: Tepat setelah mengambil adegan berpelukan itu, saya ngomong sama penulis kami dan saya bilang ke dia bahwa saya tidak merasa baik dan nyaman tentang hal itu.
Saya bilang ke dia bahwa saya merasa tidak enak karena kami meromantisasi tempat dan situasi itu makanya esok harinya, banyak adegan yang seharusnya diambil di Posko dan daerah yang terkena dampak dihapus karena Rebecca dan saya tidak ingin melakukan adegan2 itu karena bagi kami, itu SALAH.
Sesuatu yang banyak orang tidak tahu dan tidak perlu tahu, tapi kurasa sudah saatnya mereka tahu, bukan untuk membela nama saya tapi setidaknya untuk memberi mereka sisi lain dari cerita itu.
PART 3:
Rebecca dan saya diberitahu bahwa kami akan syuting di sana dengan izin dan itulah sebabnya kami melakukannya. Kami melakukan pekerjaan kami dan kami melakukan apa yang harus kami lakukan sebagai aktor tanpa segera menyadari efek negatif yang telah ditimbulkannya dan saya bertanggung jawab untuk itu.
Ketika kami melihat bagaimana orang-orang menanggapi kehadiran kami: tawa mereka, senyum mereka, kami pikir kami melakukan hal yang baik untuk mereka dengan memberi mereka sedikit hiburan sehingga mereka entah bagaimana bisa melupakan rasa sakit dan kesedihan mereka bahkan hanya untuk sementara tanpa sepenuhnya menyadari bahwa kami menyinggung orang2 diluar sana dan itu salah kami, salah saya dan sekali lagi saya minta maaf.
Terkadang ketika kita terjebak dalam momen, kita cenderung melupakan banyak hal dan bahkan secara tidak sadar melakukan hal-hal yang tidak etis tetapi percayalah, itu adalah hal yang paling tidak ingin saya lakukan. Saya tidak dibesarkan dan dididik untuk melakukan tindakan tidak peka seperti itu.
Kami segera memposting permintaan maaf kami karena kami merasa tidak enak dan itu adalah kewajiban moral kami untuk melakukannya. Beberapa dari kalian menerimanya dengan baik dan beberapa menganggapnya sebaliknya tapi tidak apa-apa. Apa pun yang kita lakukan, baik atau tidak, orang akan selalu punya sesuatu untuk dikatakan. Sekali lagi, saya membagikan ini untuk mengingatkan semua orang agar tidak mudah menilai orang berdasarkan satu cerita atau dalam hal ini, satu video.
Kita manusia. Kita akan selalu membuat kesalahan; tidak peduli seberapa besar atau kecil kesalahan itu. Yang penting adalah bagaimana kita mengakui kesalahannya. Jadi kepada orang-orang yang terus-menerus “memukul” saya dan tim kami dengan kata2 kasar, saya sepenuhnya memahami kemarahan dan frustrasi kalian semua.
Itu hak kalian untuk marah dan jika melontarkan kata-kata yang menyakitkan membuat kalian merasa lebih baik, saya akan menerimanya, tetapi saya harap kalian menyadari bahwa kata-kata itu tidak akan mengubah diri saya yang sebenernya. Sekali lagi, saya memohon ribuan permintaan maaf. Saya pasti akan belajar dari situ.
(*)