Hal yang Ditakutkan Shin Tae-yong Pun Terjadi, Para Pemain Mengalami Kelelahan, Efek Taktik Pelatih?
Indonesia dan Singapura memiliki kesempatan yang sama untuk melaju ke partai puncak Piala AFF 2020.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Indonesia dan Singapura memiliki kesempatan yang sama untuk melaju ke partai puncak Piala AFF 2020.
Hal ini tidak terlepas dari tidak adanya aturan gol kandang dan tandang pada gelaran Piala AFF 2020 lantaran dihelat terpusat di Singapura.
Baca juga: Alasan Shin Tae-yong Selalu Ubah Taktik di Fase Grup Piala AFF hingga Cadangkan Kapten Evan Dimas
Selain itu, hasil imbang 1-1 di laga leg pertama antara skuad Garuda dan timnas Singapura juga turut berperan bagi kans kedua tim melaju ke babak final Piala AFF.
Dalam pertandingan ini beberapa pihak menyoroti kualitas Timnas saat menghadapi Singapura.
Gaya bermain timnas Indonesia disebut-sebut mirip dengan Liverpool-nya Juergen Klopp.
Sebab, para pemain timnas Indonesia kerap melakukan pressing tinggi saat kehilangan penguasaan bola.
Strategi ini sejatinya membutuhkan stamina serta daya tahan tubuh yang kuat karena para pemain dituntut untuk selalu fokus untuk melakukan pressing kepada pemain lawan.
Jika menilik dari laga melawan timnas Singapura, sebetulnya intensitas pressing yang dilakukan skuad Garuda sempat menurun di babak kedua.
Shin Tae-yong pun sudah menduga bahwa stamina anak asuhnya mengalami penurunan pada babak kedua.
"Pastinya (hasil imbang) tidak memuaskan. Saya sudah menduga bahwa pada saatnya timnas Indonesia mengalami kelelahan. Itu yang kami alami saat ini," ucap Shin Tae-yong.
"Memang saat ini periode sulit bagi timnas Indonesia, terutama dari segi fisik. Timnas Indonesia kelelahan setelah pertandingan terakhir fase grup," ujar Shin Tae-yong.
“Itu terbukti pada babak kedua pertandingan ini (vs Singapura). Sekarang seluruh pemain harus memulihkan kondisinya dengan cepat dan bersiap untuk leg kedua," tutur Shin Tae-yong menambahkan.
Baca juga: Bikin Haru, Inilah Alasan Shin Tae-yong Tak Pernah Duduk Meski Timnas Mendominasi Pertandingan
Meski begitu, Shin Tae-yong menegaskan bahwa timnas Indonesia akan tampil dengan semangat juang tinggi untuk memperoleh hasil maksimal.
"Pertandingan leg pertama memang tim kami dan Singapura sama-sama bekerja keras. Namun, ini hasil yang disayangkan. Jadi, kami akan lebih berusaha untuk memersiapkan lebih baik lagi,” ujar Shin Tae-yong pada sesi konferensi pers yang dihadiri Kompas.com.
Pelatih asal Korea Selatan ini menegaskan bahwa timnas Indonesia akan lebih bekerja keras untuk mendapat hasil maksimal pada laga leg kedua semifinal Piala AFF melawan Singapura.
Pertandingan timnas Indonesia vs Singapura di semifinal Piala AFF 2020 akan mulai bergulir pada Sabtu (25/12/2021) malam WIB.
Ini Daftar Calon Pemain Naturalisasi yang Diwawancarai Shin Tae-yong, Ternyata Ada Nama Baru
Update terbaru proses naturalisasi sejumlah pemain Timnas Indonesia.
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong ternyata turut andil mewawancarai langsung pemain keturunan yang bakal dinaturalisasi.
Fakta itu disampaikan Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani.
Ia menyebut Shin Tae-yong memegang penuh terkait pemain keturunan.
Baca juga: Bikin Haru, Inilah Alasan Shin Tae-yong Tak Pernah Duduk Meski Timnas Mendominasi Pertandingan
Baca juga: Harga Diri Hei! Terungkap, Ini Pidato Evan Dimas yang Bakar Timnas Indonesia Sebelum Gilas Malaysia
Shin Tae-yong sebelumnya memang dikabarkan menginginkan empat pemain keturunan untuk memperkuat timnas Indonesia.
Empat pemain yang telah diakomodir PSSI yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, dan Kevin Diks buat bela timnas Indonesia.
Tetapi, belum lama ini Hasani Abdulgani melalui media sosialnya mengungkapkan bahwa Kevin Diks digantikan oleh Ragnar Oratmangoen.
Ini terjadi karena posisi Kevin Diks dinilai sama dengan Sandy Walsh, sehingga Shin Tae-yong menggantinya dengan Ragnar Oratmangoen.
Dalam penggantian hingga penentuan pemain ini, Hasani Abdulgani menegaskan bahwa semua keputusan ada di tangan pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Menurutnya, hal ini dilakukan karena yang tahu kebutuhan tim secara penuh adalah pelatih.
Hasani bahkan menegaskan bahwa Shin Tae-yong juga ikut mewawancarai langsung pemain keturunan tersebut.
Tetapi, ia mengaku hal itu belum dilakukan untuk pemain pengganti, karena saat ini mantan pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu masih fokus ke turnamen Piala AFF 2020.
“Sekarang setiap pemain yang mau kita panggil itu diinterview juga oleh pelatih Shin Tae-yong,” ujar Hasani Abdulgani kepada BolaSport.com, Kamis (23/12/2021).
“Pelatih Shin belum bisa menginterview pemain karena dia minta waktu sampai menyelesaikan Piala AFF 2020 karena kami kan masih fokus di Piala AFF,” ucapnya, dilansir dari BolaSport.com.
Menurutnya PSSI memang tak bisa langsung memproses pemain keturunan Indonesia kalau tidak ada permintaan dari pelatih.
Tentu saja hal ini dilakukan agar tidak mubazir setelah melakukan naturalisasi nantinya.
Untuk itu, PSSI saat ini juga menunggu Shin Tae-yong untuk mewawancarai pemain pengganti ini.
Hal ini ditunggu hingga Piala AFF 2020 selesai, sebab PSSI juga masih menargetkan untuk mengumpulkan semua dokumen hingga Januari atau Februari 2022 nanti.
Maka dari itu, dengan penantian Piala AFF 2020 selesai, empat pemain tersebut juga diminta untuk bisa melengkapi dokumen mereka.
“Kalau Shin Tae-yong belum interview dan belum bertanya dengan pemain ngapain kami urus kan bisa jadi nanti Shin Tae-yong tidak mau lagi dengan pemain tersebut,” kata Hasani.
“Jadi ya kita tunggu saja setelah selesai Piala AFF 2020 nanti,” tuturnya.
Sementara itu, saat ini baru Jordy Amat dan Sandy Walsh saja yang baru melengkapi dokumen mereka.
Kelengkapan dokumen kedua pemain sudah mencapai 90 persen, untuk itu saat ini yang kurang hanya Ragnar Oratmmangoen dan Mees Hilgers.
(*)