Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Klaten Terbaru

Inilah Ayah yang Paling Bahagia, Sang Anak Fachrudin Aryanto Bawa Timnas Indonesia ke Final AFF 2020

Kesuksesan Fachrudin Aryanto tak bisa lepas dari dukungan dan doa orangtuanya di Desa Bakalan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Ibnu Dwi Tamtomo
Ayah Fachrudin Aryanto, Daryoto menunjukkan baju anak kebanggaanya yang jadi bek Timnas Indonesia asli Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kesuksesan Fachrudin Aryanto tak bisa lepas dari dukungan dan doa orangtuanya di Desa Bakalan, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten.

Terlebih momen penting kini, bek tangguh itu ikut membawa Timnas Indonesia melaju ke babak final Piala AFF 2020.

Selama ini akhirnya terungkap, terkait rahasia kesuksesan Fachrudin dalam perjalanannya di dunia sepak bola.

Selain usahanya yang keras berlatih, ternyata pria 32 tahun dekat dengan keluarga.

Menjurut ayahnya, Daryoto, sang anak memiliki ritual khusus sebelum bertanding yaitu menelepon orang tuanya yang tinggal di Klaten.

"Fachruddin kalau mau bertanding rajin menelepon orang tua untuk meminta restu (doa) sebelum bertanding, itu dia rutin," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Senin (27/12/2021).

Menurutnya, kebiasaan itu sering dilakukan bahkan saat bertanding di level klub.

"Semuanya (pertandingan)," jelasnya.

Selain itu, meski sudah mentereng jadi orang terkenal di sepak bola, dia tak melupakan masa lalunya saat menimba ilmu.

Ya, dia awal mula belajar menekuni sepak bola di Desa Tambakboyo, Kecamatan Pedan yakni Sekolah Sepak Bola (SSB) Tambakboyo.

Baca juga: Kisah Fachrudin, Bek Timnas Indonesia dari Ceper Klaten : Lulus SMK Nyaris Pilih Jadi TKI di Jepang

Baca juga: Profil Shin Tae-yong, Pelatih yang Bawa Timnas Indonesia ke Final Piala AFF, Ini Bocoran Gajinya

Ayah dari Fachrudin Aryanto, Daryoto menjelaskan bahwa anaknya pernah membelikan bola dan seragam untuk anak-anak di SSB Tambakboyo.

"Dulu belikan bola dan seragam untuk SSB (Sekolah Sepak Bola) Tambak Boyo, dan itu masih sampai sekarang dilakukan," ucap dia.

Bahkan tak berhenti sampai situ, anaknya menurut Daryoto pernah membelikan sepatu untuk semua pelatih yang ada di SSB Tambakboyo.

"Kalau enggak salah, dulu pernah belikan sepatu untuk semua pelatih di (SSB) Tambakboyo," kata dia.

Hingga kini pihak SSB Tambakboyo selalu menghubungi Fachrudin jika pulang ke Klaten.

Kehadirannya agar memberi semangat lebih kepada anggota SSB Tambakboyo sebelum melakukan latihan.

Kisah Perjalanan Fachrudin 

Nama Fachrudin hampir tak tergantikan menjadi pilihan pelatih Shin Tae-yong di Timnas Indonesia yang berlaga di Piala AFF 2020.

Menjadi satu dari sedikit pemain bertahan Indonesia yang punya postur tinggi besar, Ia konsisten menjadi andalan lini belakang Timnas Indonesia.

Baca juga: Teka-teki Terjawab, Inilah Alasan Timnas Indonesia Tak Pernah Pakai Jersey Hitam di Piala AFF 2020

Lalu, bagaimana kisah dari pemain bernama lengkap Fachrudin Aryanto ini?

Fachrudin merupakan wong asli Klaten.

Siapa sangka, Fachrudin Aryanto hampir batal menjadi pesepakbola profesional, yang membanggakan orangtuanya. 

Ya, hal itu disampaikan oleh Daryoto, ayah dari Fachrudin.

Fachrudin nyaris batal menjadi pesepakbola pro, karena dua hal.

Menurut Daryoto, godaan yang pertama adalah tawaran bekerja menjadi TKI di Jepang.

"Tawaran itu didapat Fachrudin setelah dia lulus dari SMK," kata Daryoto, ditemui TribunSolo.com di kediamannya, di Dukuh bakalan, Desa Ceper, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, Senin (27/12/2021).

Selain godaan ke Jepang, Daryoto mengatakan, Fachrudin sempat dilirik agar mau mendaftar seleksi untuk menjadi anggota TNI.

Pasalnya, Fachrudin memang punya postur tubuh dan fisik yang mumpuni.

Namun, berkat saran dari sang ayah, Fachrudin akhirnya tetap fokus di bidang sepak bola.

"Dulu pernah diajak ke Jepang, selain itu pernah mau dijadikan tentara. Saya bilang, kalau kamu fokus ke sepak bola ya fokus saja ke situ," kata Daryoto.

Menurut Daryoto, awal perkenalan Fachrudin dengan sepakbola sejak kelas 5 SD.

"Memang saya yang ingin agar dia belajar sepak bola. Lalu saya tanya, dia mau. Akhirnya saya sekolahkan di Tambakboyo (lokasi SSB tempat Fachrudin berlatih)," ucap sang Ayah.

Melihat perkembangan sang anak, Daryoto terus mendorong Fachrudin untuk fokus dan terus melanjutkan sekolah sepak bola.

Praktis, Fachrudin berlatih di SSB hingga ia duduk di bangku SMK atau Sekolah Menengah Kejuruan.

Fachrudin sempat magang di sepak bola antar kampung (Tarkam) di Wonogiri, Persiba Bantul Junior, serta Angkasa Pura Yogyakarta.

Awal karirnya di sepakbola profesional adalah di PSS Sleman yang berlaga di Liga 2.

Setelahnya Fachrudin melanjutkan kariernya di Klub besar.

Mulai Persepam Madura, Sriwijaya FC, Madura United, Persija Jakarta sebagai pemain pinjaman, dan kini bertahan di Madura United. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved