Virus Corona
Pasien Omicron Lolos dari Wisma Atlet karena Dispensasi Karantina, Luhut Jelaskan Duduk Perkaranya
Ada satu pasien Covid-19 varian Omicron yang lolos dari tahap karantina. Kata Luhut, pasien itu diketahui bepergian dengan keluarganya
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Kabar mengejutkan datang dari Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan,
Ia mengungkapkan adanya satu pasien Covid-19 varian Omicron yang lolos dari tahap karantina.
Kata Luhut, pasien itu diketahui bepergian dengan keluarganya.
Hal itu Luhut sampaikan dalam konferensi pers virtual yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/12/2021).
Baca juga: Di RSUD Bung Karno Solo Ada Mesin Pengisian Oksigen, Sehari Produksi 76 Tabung untuk Hadapi Omicron
Baca juga: Cara Dinkes Sragen Hadapi Varian Omicron : Seluruh RS Siaga dan Siapkan 10 Persen Kamar Isolasi
Satu peserta karantina di Wisma Atlet yang dinyatakan lolos atau kabur karena mendapat dispensasi karantina.

Namun, Menko Marves itu tidak menjelaskan siapa orang yang lolos dari karantina RSD Covid-19 Wisma Atlet tersebut.
"Kemarin ternyata ada satu orang yang lolos dari situ (karantina) karena pergi dengan keluarganya. Ini kita harapkan tidak terjadi lagi,” ujar Luhut saat Konferensi Pers Mingguan Update Penanganan Pandemi Covid-19 secara virtual, Senin (27/12/2021).
Dia menyayangkan adanya pasien yang mengajukan dispensasi sehingga tidak dikarantina dalam waktu penuh.
Padahal menurutnya strategi pemerintah melakukan lockdown di RSD Covid-19 Wisma Atlet Jakarta untuk menekan penambahan kasus varian Omicron.
Sehingga pemerintah akan memperketat pemberian dispensasi karantina.
Luhut menegaskan tidak boleh ada lagi permintaan dispensasi karantina tanpa alasan yang kuat.
Ia menambahkan permintaan dispensasi dapat dikabulkan bila disertai dengan alasan yang kuat serta harus mengikuti berbagai prosedur yang berlaku.
"Dispensasi dapat diberikan dengan alasan kuat, misalnya dokter, kesehatan, ada hal-hal urgent lain, tapi ada prosedur yang harus diikuti juga," ujarnya, dilansir dari Tribun-Video.com.
Sebab, diharapkan tidak ada lagi pasien Covid-19, khususnya varian Omicron, yang lolos dari karantina.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga menegaskan komitmen pemerintah untuk terus memperkuat testing dan tracing.
Awal Mula Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia
Virus corona varian Omicron dipastikan sudah masuk ke Indonesia.
Varian Omicron menulari 3 pasien yang dirawat di Wisma Atlet.
Soal varian Omicron ini, Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, mengumumkan kabar terbaru.
Ada satu pasien dinyatakan positif varian Omicron.
Dalam video konferensi pers di YouTube Kementerian Kesehatan RI pada Kamis (16/12/2021), awalnya, Menkes menyatakan tiga orang di RS Wisma Atlet dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian pada hasil tes PCR dari ketiga pasien itu dikirim ke Kemenkes untuk ditindaklanjuti.
Ternyata setelah dilakukan ujian mendalam, satu dari ketiga pasien positif Omicron.
Pasien berinsial N tersebut kini menjalani karantina di RS Wisma Atlet.
Baca juga: Varian Omicron Ditemukan di Indonesia, Pemkot Solo Tingkatkan Kewaspadaan: Pantau Tempat Hiburan
Baca juga: Menkes Umumkan Varian Omicron Sudah Masuk ke Indonesia, Ini Sosok Pasien Pertama yang Terdeteksi
Ini kronologi terdeteksinya Omicron di RS Wisma Atlet yang diterangkan Menkes Budi Gunadi Sadikin.
"Pasien N pembersih di RS Wisma Atlet, menjalani Tes PCR rutin pada 8 Desember.
Hasil itu kemudian dikirim ke Kemenkes, diterima Kemenkes 10 Desember.
Ada 3 terkonfirm positif PCR-nya, dari tiga itu diuji, satu dari tiga positif Omicron.
Ketiga orang ini tanpa gejala, masih sehat, tidak demam, tidak batuk-batuk.
(Pasien) sudah dites PCR kembali, sudah negatif (Covid-19).
Saat ini menjalani karantina di RS Wisma Atlet."
Jangan Panik
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengumumkan varian baru virus corona, Omicron terdeteksi di Indonesia.
Menurut Budi, varian tersebut terdereksi oleh Kementerian Kesehatan pada Rabu (15/12/2021) malam.
"Kementerian kesehatan tadi malam mendeteksi ada seorang pasien N inisialnya terkonfirmasi omicron pada tanggal 15 Desember," kata Menkes, dikutip dari tayangan Youtube Kemenkes, Kamis (16/12/2021).
"Data-datanya juga sudah kami konfirmasikan ke GISAID bahwa data sequencing benar adalah omicron," tambahnya.
Menkes menyebut, pasien N adalah seorang pekerja pembersih di RSD Wisma Atlet.
Kendati demikian, Menkes mengimbau agar masyarakat tidak perlu panik dan hidup seperti normal dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Tidak usah panik, tetap hidup seperti normal, patuhi protokol kesehatan, patuhi surveilans, lakukan vaksinasi lebih cepat lagi," ujarnya.
Omicron Menyebar di 72 Negara
Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono mengatakan bahwa saat ini total ada 72 negara yang telah menemukan kasus infeksi yang terkait dengan varian baru virus corona (Covid-19) 'Omicron'.
Namun dari total negara dengan temuan kasus varian ini, hanya 51 negara yang melaporkan ke GISAID.
Perlu diketahui, GISAID adalah lembaga independen yang melaporkan varian- varian virus serta sequencenya.
"Ini dari (72) negara yang sudah melaporkan di mana ada Omicron, berdasarkan negara-negara tersebut, 51 diantaranya sudah melaporkan ke GISAID," kata Dante dalam forum diskusi virtual bertajuk 'Mengenal Lebih Lanjut Omicron', Rabu (15/12/2021).
Ia kemudian menjelaskan bahwa meskipun hanya 51 negara yang melapor ke GISAID namun menurut Omicron trackers, total ada 72 negara yang terinfeksi varian ini.
"Dan ada pula negara yang tidak melaporkan, tapi berdasar Omicron tracker, sudah ada 72 negara yang terinfeksi Omicron," papar Dante.
Dari 21 negara yang tidak melaporkan temuan kasus terkait Omicron ke GISAID, beberapa diantaranya adalah Taiwan, Thailand, Rusia dan Turki.
Sementara itu, hingga Senin lalu atau 13 Desember 2021, telah tercatat 7.905 kasus infeksi yang terkait varian Omicron di 72 negara itu.
"Secara total di dunia saat ini sudah ada 7.905 kasus di 72 negara tersebut, terhitung sampai dengan tanggal 13 Desember kemarin," jelas Dante.
Varian Omicron kali pertama diidentifikasi di Afrika Selatan, kemudian negara itu melaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Setelah itu, WHO pun memberikan nama varian baru ini sebagai Omicron dan memasukkannya dalam kategori 'varian yang menjadi perhatian' (VoC).
Sejak saat itu, Omicron pun terus menyebar ke berbagai benua, demikian dilansir dari Tribunnews.com. (*)