Berita Klaten Terbaru
Bukti Kecintaan, Daryoto Pernah Tunda Beli Ban karena Sepatu Sepak Bola Fachrudin Aryanto Sobek
Bukti kecintaan Daryoto kepada anaknya Fachrudin Aryanto begitu tinggi dan tak terhingga.
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Bukti kecintaan Daryoto kepada anaknya Fachrudin Aryanto begitu tinggi dan tak terhingga.
Dia menceritakan pernah ada momen tidak jadi beli ban untuk kendaraannya dan lebih memilih membelikan sepatu untuk anaknya.
"Ban kendaraan saya jelek, niatnya buat beli ban. Tapi Fachrudin itu minta sepatu, dia bilang Pak sepatuku sobek," kata dia kepada TribunSolo.com di kediamannya di Desa Bakalan, Dusun Ceper, Kecamatan Ceper, Klaten, Selasa (28/12/2021).
"Saya mengalah enggak jadi beli ban, dan milih belikan sepatu Untuk Fachrudin," kenang dia.
Daryoto menambahkan bahwa dia memberikan dukungan penuh agar Fachrudin tetap fokus di dunia sepak bola.
Ditemui dikesempatan yang berbeda, Lukman (34) sahabat karib dari Fachrudin menjelaskan bahwa Fachrudin lebih memilih beli sepatu bola dari pada sepatu sekolah.
"Dulu saat sekolah, pikirannya ya bola. Pengennya beli sepatu bola. Pokoknya bola, sekolah ya sekolah aja," kata dia.
Bukan tanpa alasan, karena orang tua khususnya Daryoto memang mendorong sang anak untuk fokus dalam dunia sepak bola.
Lukman menceritakan bahwa dorongan Daryoto bukan sekedar memberi semangat namun juga mengantar jemput saat hendak latihan sepak bola.
"Supportnya dari keluarga, terutama bapaknya. Padahal kalau di sini sudah enggak ada yang sekolah bola," aku dia.
Baca juga: Inilah Ayah yang Paling Bahagia, Sang Anak Fachrudin Aryanto Bawa Timnas Indonesia ke Final AFF 2020
Baca juga: Senangnya Mudji, Petani Wonogiri yang Mengaku Seumur Hidupnya Baru Kali Ini Bertemu Presiden RI
"Tapi bapaknya masih antusias, ayo tak anter sendirian enggak apa-apa," Lukman menirukan perkataan Ayah Fachrudin.
Lukman menjelaskan bahwa Daryoto selalu memberikan dukungan maksimal untuk Fachrudin, agar dia tetap fokus mengejar cita-cita sebagai pemain sepak bola.
Saat belajar hingga menjadi pemain profesional, Fachrudin yang Lukman kenal adalah sosok yang gigih dan pantang menyerah.
Selalu berusaha keras dan berjuang semaksimal mungkin untuk mengejar cita-citanya.