Nekat Konvoi Kemenangan, Suporter Persis Solo Disentil Gibran: Euforia Dikurangi, Jangan Konvoi Lagi

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Para suporter Persis Solo tumpah ruah melakukan konvoi setelah klub kesayangan mereka berhasil promosi ke Liga 1 musim depan.

Konvoi suporter Persis Solo tersebut melewati sejumlah ruas jalan Kota Solo, seperti Jalan Slamet Riyadi, Jenderal Sudirman, Urip Sumoharjo, dan Adi Sucipto pada Senin (27/12/2021) pukul 23.00 WIB.

Konvoi itu mendapat respon Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Ia meminta agar suporter tak membuat aksi yang sama ke depannya.

"Besok jangan konvoi lagi, jangan nobar juga," katanya, Selasa (28/12/2021).

"Teman pendukung Persis Solo, kita hindari kerumunan, euforianya dikurangin, jangan turun ke jalan, jangan konvoi, jangan nonbar juga menjelang tahun baru ini," tambahnya.

Larangan konvoi dan nonton bareng (nobar) tak hanya untuk laga Persis Solo namun juga pertandingan Timnas Indonesia.

Baca juga: Persis Solo vs Dewa United Diwarnai Tensi Tinggi, Coach Eko : Biasa, Semua Tim Gak Mau Kalah

Baca juga: Unggah Video Liga 1 Harga Mati, Akun Bos Persis Solo Dibanjiri Komentar : Aku Yakin Dengan Kaesang

Sebelumnya, para personel keamanan diterjunkan membubarkan ribuan suporter yang tumpah ruah melakukan konvoi kemenangan Persis Solo atas Dewa United.

Kabagops Polresta Solo Kompol Sutoyo mengatakan pembubaran dilakukan dengan humanis.

"Suporter persis solo yang mana ini ada laga menang, secara loyalitas mereka turun menyampaikannya euforia kita lalukan pengamanan secara persuasif menghimbau bubar demi keamanan bersama," ujar dia.

"Kita himbau bubar kembali pulang apa yang kita sampaikan dan dilihat sendiri yang dilakukan rekan-rekan petugas secara humanis dan tetap waspada sehingga mereka mau menuruti apa yang kita sampaikan untuk bubar," tambahnya.

Sutoyo menerangkan tidak ada suporter yang diamankan akibat aksi konvoi kemenangan Persis Solo.

"Tidak ada, kita akan perhitungan masih ada (konvoi) akan dilakukan penindakan pelanggaran yang ditemukan nanti," terangnya.

Ia menambahkan apa yang dilakukan personel keamanan hanya mengurai massa supaya tidak menjadi kelompok besar.

"Kita urai kita pecah jangan sampai menjadi satu kelompok lagi," ujarnya. (*)